Lagu "Pretty Isn't Pretty" yang dinyanyikan oleh Olivia Rodrigo menggambarkan perasaan mendalam mengenai ketidakpuasan dengan penampilan diri dan tekanan sosial yang dihadapi banyak orang, terutama kaum perempuan. Melalui lirik yang lugas dan emosional, Olivia menghadirkan refleksi yang sangat relevan tentang standar kecantikan yang sering kali tidak realistis dan dampaknya terhadap kepercayaan diri individu.

Makna Lirik

Lagu ini dimulai dengan Olivia menyampaikan pengalamannya dalam berusaha menutupi kekurangan yang ia rasakan. Ia membeli banyak makeup dan bahkan mengubah pola makannya, seperti “I started to skip lunch, stopped eating cake on birthdays”. Hal ini menunjukkan bagaimana tekanan untuk tampil cantik bisa mengarah pada perilaku yang tidak sehat, di mana kebahagiaan dan kenyamanan diri sendiri dikorbankan demi memenuhi ekspektasi kecantikan yang tinggi.

Olivia juga menekankan pada rasa cemas yang konstan, seperti yang terlihat dalam lirik “Bought a new prescription to try and stay calm”. Ini menggambarkan bagaimana banyak orang merasa harus mengandalkan bantuan eksternal untuk merasa cukup baik dan tenang di tengah tuntutan sosial yang ada. Lirik tersebut mencerminkan krisis identitas yang sering dialami dalam menghadapi citra idealisasi kecantikan yang dipromosikan oleh masyarakat.

Perjuangan Melawan Ketidakpuasan

Di tengah upaya untuk memperbaiki penampilan, Olivia dengan cerdas menyampaikan sebuah kebenaran pahit: meskipun kita berusaha untuk mengubah wajah dan tubuh kita, perasaan tidak cukup akan tetap menghinggapi. Seperti yang dinyatakan dalam lirik “'Cause pretty isn't pretty enough anyway”, ini mengisyaratkan bahwa kecantikan fisik semata tidak akan menghapus ketidakpuasan yang mendalam. Ia menyadari bahwa kecantikan yang diinginkan hanyalah ilusi yang diciptakan oleh standar yang tidak realistis.

Dampak Media dan Lingkungan Sosial

Lirik selanjutnya menunjukkan bagaimana pengaruh media dan lingkungan sosial sangat kuat. Olivia menyebutkan berbagai media yang membentuk pandangan kita tentang kecantikan, “It’s on the poster on the wall, it’s in the shitty magazines”. Keterpaparan terus-menerus terhadap citra yang tidak realistis ini menyisakan luka mental yang dalam. Hal tersebut menambah beban bagi banyak individu yang merasa terjebak dalam siklus mencoba perbaikan yang tidak pernah bisa menghapus rasa tidak aman.

Mencari Keturunan dari Standar yang Salah

Di bagian akhir lagu, Olivia mengungkapkan penyesalannya setelah menghabiskan hidup untuk mengejar ideal yang bodoh, “I chased some dumb ideal my whole fucking life”. Ia bertanya-tanya mengapa semua usaha tersebut sia-sia, menyadari bahwa perjuangan ini tidak akan pernah berakhir. Dalam kalimat “You just feel like shit over and over again”, terdapat kejujuran yang menyentuh tentang siklus ketidakpuasan yang membanjiri pikiran dan perasaan individu.

Kesimpulan

Lagu "Pretty Isn't Pretty" dari Olivia Rodrigo adalah bokeh introspektif yang menyentuh tema mendalam tentang kecantikan dan penerimaan diri. Melalui lirik yang berani dan jujur, ia berhasil menangkap suara generasi yang merasakan tekanan untuk memenuhi standar yang sering kali mengecewakan. Dengan menyatakan bahwa “Pretty isn't pretty enough”, Olivia bukan hanya mengungkapkan rasa frustrasi, tetapi juga mengajak pendengarnya untuk merenungkan arti sebenarnya dari kecantikan, yang jelas lebih dalam dan lebih berarti daripada sekadar penampilan fisik.

• 1all-american bitch2:45
• 2bad idea right?3:04
• 3vampire3:39
• 4lacy2:57
• 5ballad of a homeschooled girl3:23
• 6making the bed3:18
• 7logical3:51
• 8get him back!3:31
• 9love is embarrassing2:34
• 10the grudge3:09
• 11pretty isn’t pretty3:19
• 12teenage dream3:42