
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Ada sajadah panjang terbentang
Dari kain buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekadar interupsi
Lirik ini menggambarkan perjalanan hidup manusia dari lahir hingga meninggal dunia. Sajada... tampilkan semua
Mencari rezeki mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara adzan
Kembali tersungkur hamba
Lirik ini menggambarkan keseharian manusia yang mencari rezeki dan ilmu pengetahuan sepanj... tampilkan semua
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan lepas kening hamba
Mengingat Dikau sepenuhnya
Lirik ini melanjutkan tema sajadah panjang sebagai simbol kehidupan. Hamba tunduk, rukuk, ... tampilkan semua
Lagu "Sajadah Panjang" adalah salah satu karya menarik dari grup musik Indonesia, Noah. Melalui liriknya yang mendalam, lagu ini menyiratkan perjalanan spiritual dan refleksi diri seorang hamba yang sedang berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan. Dalam ulasan ini, kita akan membahas lebih dalam makna dan nuansa yang terkandung dalam lirik lagu ini.
Pembukaan yang Simbolis
Diawali dengan gambaran sajadah panjang terbentang, lirik ini segera membawa pendengar kepada suasana ibadah yang khusyuk. Sajadah, dalam konteks ini, tidak hanya berfungsi sebagai alas untuk bersujud tetapi juga melambangkan keterhubungan antara kehidupan duniawi dan spiritual. Dari kain buaian sampai tepi kuburan, penulis menggambarkan perjalanan hidup yang mengalir dari kelahiran hingga kematian, di mana setiap fase melibatkan pengakuan akan kekuasaan Tuhan.
Ritme Kehidupan dan Panggilan Adzan
Lanjut ke bagian berikutnya, terlihat adanya transisi dari kehidupan sehari-hari menuju momen spiritual yang suci. Dengan mencari rezeki dan mencari ilmu, hamba tersebut menggambarkan usaha manusia dalam menjalani kehidupan. Namun, saat suara adzan terdengar, semua kesibukan itu terhenti. Ini menunjukkan pentingnya pengingat spiritual dalam keseharian kita, dan bagaimana panggilan Tuhan membangkitkan kembali kesadaran akan tujuan hidup yang lebih mulia.
Makna Sujud dan Tunduk
Bagian selanjutnya menekankan pada tindakan tunduk dan sujud. Hal ini bukan hanya sekedar gerakan fisik, tetapi merupakan wujud rasa rendah hati dan penyerahan diri hamba kepada Sang Pencipta. Dalam momen sujud ini, hati dan pikiran hamba terfokus hanya kepada Dia, melupakan segala hal di dunia. Ini merupakan penggambaran mendalam tentang ketaatan, di mana tidak ada yang lebih penting dari mengingat Allah dalam keadaan apapun.
Kesadaran Penuh dan Penutup
Dalam akhir lirik, disebutkan mengingat Dikau sepenuhnya, yang seolah menjadi penegasan komitmen spiritual. Kesadaran penuh akan kehadiran Tuhan memberikan makna yang lebih dalam dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pengalaman beribadah ini, hamba tidak hanya menemukan ketenangan, tetapi juga penguatan untuk menghadapi tantangan hidup.
Konteks Kultural dan Spiritualitas
"Sajadah Panjang" mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Muslim di Indonesia yang menjunjung tinggi spiritualitas dan ibadah. Penyampaian yang sederhana namun sarat makna ini mengajak para pendengar untuk merenungkan pentingnya keseimbangan antara kegiatan duniawi dan hubungan spiritual dengan Tuhan.
Lagu ini berhasil menyentuh hati banyak orang, tidak hanya karena melodi yang indah, tetapi juga liriknya yang menggugah kesadaran. "Sajadah Panjang" merupakan pengingat akan hakikat hidup, bahwa di balik setiap aktivitas, ada panggilan untuk kembali kepada-Nya.
Secara keseluruhan, "Sajadah Panjang" adalah karya yang menyentuh, memberikan nuansa ketenangan dan pengharapan bagi siapa saja yang mendengarnya. Melalui lirik yang mendalam dan makna yang luas, Noah menawarkan sebuah perjalanan spiritual yang relevan dan penuh arti.

