Lana Del Rey, seorang penyanyi dan penulis lagu yang dikenal dengan gaya melankolis dan lirik yang provokatif, menghadirkan sebuah karya yang mendalam dan penuh emosi dalam lagu "Ultraviolence". Lagu ini, yang menjadi judul album keduanya, mengeksplorasi tema cinta yang rumit dan berbahaya, dengan referensi visual dan simbolis yang kuat yang menarik pendengar untuk merenungkan dinamika hubungan yang tidak sehat.

Makna dan Interpretasi Lirik

Lagu ini dimulai dengan pengenalan karakter yang disebut sebagai "DN", yang merupakan singkatan dari "Deadly Nightshade". Hal ini membawa makna ganda, di mana perilaku dan sifat karakter ini menggambarkan seseorang yang sekaligus bisa merusak dan memikat. “He used to call me poison” menunjukkan bahwa si tokoh memiliki daya tarik namun juga mengandung risiko, mirip dengan tanaman racun yang memiliki keindahan namun berbahaya.

• Kekerasan dan Cinta: Salah satu inti dari lirik ini adalah hubungan yang kompleks antara cinta dan kekerasan. Penggalan, “He hit me and it felt like a kiss”, mencerminkan ambivalensi dalam hubungan toxic, di mana rasa sakit bisa disamakan dengan kasih sayang. Ini menunjukkan bagaimana cinta bisa diwarnai oleh kekerasan, menciptakan sebuah siklus yang sulit untuk dipecahkan.
• Ultraviolence: Istilah ini sendiri merujuk pada bentuk kekerasan yang ekstrem, tetapi juga bisa dilihat sebagai manifestasi dari emosi yang mendalam dan kuat. Ada sebuah daya tarik untuk rasa sakit tersebut, menekankan paradoks cinta yang mengandung elemen yang saling bertentangan.

Lana melanjutkan untuk menggambarkan bagaimana dia dididik oleh "Jim", yang bisa jadi representasi dari figur yang berpengaruh dalam hidupnya. “Jim taught me that, loving him was never enough”, menciptakan gambaran tentang bagaimana cinta yang tidak saling memberi secara seimbang dapat berujung pada kehampaan dan kekecewaan.

Simbolisme dalam Lirik

Pada bagian lain dari lirik, terdapat referensi ke tempat-tempat yang mengingatkan pada masa lalu, seperti New York dan Woodstock. “We could go back to New York” menunjukkan keinginan untuk kembali ke masa ketika semuanya terasa lebih sederhana dan lebih baik. Suasana nostalgia ini memperkuat tema cinta yang berakar dalam kenangan, meskipun dipenuhi dengan realitas sulit dari keadaan saat ini.

Di sisi lain, lirik juga mencerminkan keberadaan hubungan ini yang bisa membawa kedamaian dan kebahagiaan. “Heaven is on Earth” memunculkan harapan, sambil mengakui bahwa rasa cinta ini memiliki konsekuensi yang pahit. Dengan garis “Crying tears of gold like lemonade”, Lana mengeksplorasi absurditas dalam kesedihan dan keindahan, menciptakan kontras yang kuat antara kebahagiaan dan penderitaan.

Kesimpulan

Me lalui "Ultraviolence", Lana Del Rey berhasil menangkap esensi dari cinta yang berbahaya dengan lirik yang penuh makna dan simbolisme. Lagu ini tidak hanya menyentuh aspek romantis dari hubungan, tetapi juga menyoroti tantangan emosional dan psikologis yang bisa muncul, menjadikannya sebuah karya yang menggugah pikiran. Dengan kombinasi keindahan lirik dan melodi yang menghanyutkan, "Ultraviolence" menjadi sebuah refleksi yang mendalam mengenai cinta, kehilangan, dan ketidakpastian.

• 1Cruel World6:39
• 2Ultraviolence4:11
• 3Shades Of Cool5:42
• 4Brooklyn Baby5:51
• 5West Coast4:16
• 6Sad Girl5:17
• 7Pretty When You Cry3:54
• 8Money Power Glory4:30
• 9Fucked My Way Up To The Top3:32
• 10Old Money4:31
• 11The Other Woman3:01
• 12Black Beauty5:14
• 13Guns And Roses4:30
• 14Florida Kilos4:16