v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 4 - Surat Ibrāhīm (Ibrahim)
ابرٰهيم
Ayat 4 / 52 •  Surat 14 / 114 •  Halaman 255 •  Quarter Hizb 26.25 •  Juz 13 •  Manzil 3 • Makkiyah

وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا بِلِسَانِ قَوْمِهٖ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ ۗفَيُضِلُّ اللّٰهُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Wa mā arsalnā mir rasūlin illā bilisāni qaumihī liyubayyina lahum, fa yuḍillullāhu may yasyā'u wa yahdī may yasyā'(u), wa huwal-‘azīzul-ḥakīm(u).

Kami tidak mengutus seorang rasul pun, kecuali dengan bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka. Maka, Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki (karena kecenderungannya untuk sesat), dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk). Dia Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Makna Surat Ibrahim Ayat 4
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Dan ketahuilah bahwa Kami tidak pernah mengutus seorang rasul pun kepada umat manusia, melainkan dengan bahasa yang dipergunakan oleh kaumnya. Yang demikian itu bertujuan agar dia dapat memberi penjelasan tentang syariat Allah dengan baik kepada mereka. Maka setelah rasul itu memberi penjelasan, Allah menyesatkan -membiarkan sesat- siapa yang Dia kehendaki dari hamba-Nya yang memang memilih jalan kesesatan, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-Nya yang memilih jalan yang lurus. Dia adalah Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Pada ayat yang terdahulu telah disebutkan bahwa diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw merupakan rahmat bagi manusia. Kemudian dalam ayat ini, Allah menjelaskan pula rahmat-Nya yang lain, yaitu diutus-Nya para rasul kepada suatu kaum menggunakan bahasa yang dipakai oleh kaum tersebut. Ini memudahkan komunikasi antara para rasul tersebut dengan umat mereka untuk memberikan penjelasan dan bimbingan kepada umat-umat tersebut.

Akan tetapi, walaupun kitab suci telah diturunkan dalam bahasa mereka masing-masing, dan para rasul telah berbicara dengan mereka dalam bahasa yang sama, namun masih saja ada di antara mereka yang enggan mendengar, memahami, dan mengikutinya. Oleh karena itu, Allah membiarkan mereka ini sesat dan Allah memberikan petunjuk kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya. Allah Mahakuasa dan Maha Bijaksana.

Isi Kandungan Kosakata

‘Iwajā عِوَجًا (Ibrāhīm/14: 3)

Secara kebahasaan, ‘iwajā berarti bengkok. Melalui ayat di atas, Allah swt menjelaskan bahwa ternyata orang-orang kafir senantiasa berupaya keras menjadikan ajaran Allah swt itu ‘iwajā (bengkok). Maksudnya, mereka selalu menghalang-halangi orang lain untuk menjalankan ajaran Allah swt itu. Hal itu mereka lakukan, karena mereka lebih menyukai kehidupan dunia ketimbang kehidupan akhirat.