v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 15 - Surat Ibrāhīm (Ibrahim)
ابرٰهيم
Ayat 15 / 52 •  Surat 14 / 114 •  Halaman 257 •  Quarter Hizb 26.5 •  Juz 13 •  Manzil 3 • Makkiyah

وَاسْتَفْتَحُوْا وَخَابَ كُلُّ جَبَّارٍ عَنِيْدٍۙ

Wastaftaḥū wa khāba kullu jabbārin ‘anīd(in).

Mereka (para rasul) memohon diberi kemenangan dan kecewalah setiap orang yang sewenang-wenang lagi sangat keras kepala.

Makna Surat Ibrahim Ayat 15
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Allah berjanji akan membinasakan orang kafir, karena itu para rasul menyambutnya dengan memohon agar dakwah mereka menemui keberhasilan. Dan mereka memohon kepada Allah agar diberi kemenangan atas para penentang mereka. Allah mengabulkan doa itu, dan binasalah semua orang yang berlaku dan berbuat sewenang-wenang lagi keras kepala dan enggan mengakui keesaan Allah dan beribadah hanya kepada-Nya.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Orang yang beriman kepada Allah, mengharapkan rida dan kasih sayang-Nya, serta takut kepada ancaman dan siksaan-Nya, memohon kepada Allah agar diberi kemenangan atas musuh-musuh mereka yang zalim itu. Allah mengabulkan permohonan mereka. Maka binasalah kaum yang bersifat sewenang-wenang dan keras kepala itu.

Sifat sewenang-wenang dan keras kepala adalah ciri-ciri dari orang-orang yang takabur, yang ingin menandingi kekuasaan dan kebesaran Allah. Mereka tidak mempedulikan hukum-hukum dan peraturan yang telah dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya untuk mengatur hubungan antara sesama manusia, agar tercapai kehidupan yang harmonis, saling mengasihi dan saling menghargai. Oleh sebab itu, selayaknya mereka menerima hukuman dari Yang Mahakuasa dan Maha Penyayang.

Isi Kandungan Kosakata

Mā'in Ṣadīd مَاءٍ صَدِيْدٍ (Ibrāhīm/14: 16)

Ungkapan mā'in ṣadīd terdiri dari dua kata, mā'in yang artinya air atau cairan, dan ṣadīd yang merupakan sifat dari kata mā'in. Kata ṣadīd artinya bermacam-macam: nanah, air kotor, air panas, atau air mendidih. Karena kata ṣadīd dalam ayat ini merupakan sifat bagi kata mā'in (air), maka mā'in ṣadīd artinya “air kotor” atau “air panas,” atau “air yang mendidih.” Tetapi jika kata ṣadīd sebagai nama air, maka maksudnya menurut Imam Qatadah, adalah cairan nanah yang dituangkan ke dalam mulut orang-orang yang ada di neraka Jahanam.