v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile
Al-Quran
Ayat 91 - Surat Hūd (Hud)
هود
Ayat 91 / 123 •  Surat 11 / 114 •  Halaman 232 •  Quarter Hizb 24 •  Juz 12 •  Manzil 3 • Makkiyah

قَالُوْا يٰشُعَيْبُ مَا نَفْقَهُ كَثِيْرًا مِّمَّا تَقُوْلُ وَاِنَّا لَنَرٰىكَ فِيْنَا ضَعِيْفًا ۗوَلَوْلَا رَهْطُكَ لَرَجَمْنٰكَ ۖوَمَآ اَنْتَ عَلَيْنَا بِعَزِيْزٍ

Qālū yā syu‘aibu mā nafqahu kaṡīram mimmā taqūlu wa innā lanarāka fīnā ḍa‘īfā(n), wa lau lā rahṭuka larajamnāk(a), wa anta ‘alainā bi‘azīz(in).

Mereka berkata, “Wahai Syuʻaib, Kami tidak banyak mengerti apa yang engkau katakan itu, sedangkan kami sesungguhnya memandang engkau sebagai seorang yang lemah di antara kami. Kalau tidak karena keluargamu, tentu kami telah melemparimu (dengan batu), sedangkan engkau pun bukan seorang yang berpengaruh atas kami.”

Makna Surat Hud Ayat 91
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Setelah diuraikan nasihat Nabi Syuaib kepada kaumnya supaya mengikuti jalan yang benar, kemudian dipaparkan tentang jawaban mereka setelah mendengar nasihat Nabi Syuaib, seraya berkata, “Wahai Syuaib! Kami tidak banyak mengerti tentang apa yang engkau katakan itu, sedang kenyataannya kami memandang atau menilai engkau sekarang ini sebagai seorang yang lemah di antara kami, karena tidak memiliki kekuatan, baik berupa harta kekayaan atau kekuasaan untuk melawan kami. Kalau tidak karena kami memandang keluargamu, tentu kami telah merajam engkau dengan melempari batu hingga mati, sedang engkau pun bukan seorang yang berpengaruh, memiliki kewibawaan atau kedudukan di lingkungan kami.”

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Sesudah penduduk Madyan (kaum Syu’aib a.s.) merasa jenuh dan jengkel terhadap Nabi Syu’aib a.s. karena semua alasan yang mereka kemukakan untuk menolak seruannya dijawab oleh Nabi Syu’aib, mereka akhirnya berkata, “Hai Syu’aib, kami tidak dapat memahami apa yang engkau kemukakan kepada kami mengenai tuhan-tuhan sembahan kami dan peraturan-peraturan yang mengekang kebebasan kami untuk bertindak dan mengendalikan harta kekayaan kami, begitu pula tentang azab yang akan menimpa kami, jika kami tidak mengikuti kemauanmu. Seakan-akan engkaulah yang menetapkan segala sesuatu dan di tangan engkaulah kebahagiaan dan kecelakaan kami, padahal semua itu adalah semata-mata urusan Tuhan. Kami melihat dan meyakini bahwa engkau adalah seorang yang lemah tak berdaya, tidak mungkin akan dapat membawa manfaat atau mudarat kepada kami, dan bila kami ingin membinasakan engkau, engkau tidak akan dapat membela diri. Kalau tidak rasa kasihan kami terhadap keluarga dan karib kerabatmu, tentulah kami sudah melemparimu dengan batu sampai mati.”

Mereka melanjutkan bantahannya, “Engkau sendiri tidak ada harapan dan tidak ada harganya bagi kami karena engkau bukanlah seorang yang gagah berani dan perkasa yang dapat mempertahankan diri dari serangan orang lain. Hanya semata-mata karena kasihan kepada keluarga dan karib kerabatmulah, kami belum membunuhmu, karena mereka masih tetap berada di pihak kami, dalam golongan kami tidak mau meninggalkan agama kami dan agama nenek moyang kami.”

Isi Kandungan Kosakata

Rajam رَجَم (Hūd/11: 91)

Rajam adalah bentuk maṣdar dari kata rajama - yarjumu - rajman yang berarti melempar dengan batu atau benda keras dengan maksud menghilangkan nyawa. Bisa juga diartikan dengan tuduhan, fitnah dan cacian seperti dalam surah al-Kahf/18: 22 atau diartikan dengan laknat dan kutukan seperti sifat syaiṭān ar-rajīm atau bermakna pengusiran (al-Mulk/67: 5). Kemudian istilah ini menjadi nama sebuah had dalam hukum Islam bagi mereka yang melakukan tindak pidana zina yang dilakukan oleh mereka yang telah berkeluarga (muḥṣan) yaitu dirajam dengan cara dilempar dengan batu sampai meninggal dunia.