۞ وَاَمَّا الَّذِيْنَ سُعِدُوْا فَفِى الْجَنَّةِ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا مَا دَامَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ اِلَّا مَا شَاۤءَ رَبُّكَۗ عَطَاۤءً غَيْرَ مَجْذُوْذٍ
Wa ammal-lażīna su‘idū fa fil-jannati khālidīna fīhā mā dāmatis-samāwātu wal-arḍu illā mā syā'a rabbuk(a), ‘aṭā'an gaira majżūż(in).
Adapun orang-orang yang berbahagia, maka (ia berada) di dalam surga. Mereka kekal di dalamnya selama masih ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain) sebagai karunia yang tidak putus-putusnya.
Dan adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempat kembali mereka adalah di dalam surga yang penuh kenikmatan di sisi Allah yang Maha Mulia. Mereka kekal di dalamnya dalam waktu lama selama ada langit dan bumi ketika di dunia, kecuali jika Tuhanmu menghendaki mereka diampuni dosanya lalu diberi balasan masuk surga atas amal saleh yang mereka lakukan. Anugerah Allah bagi ahli surga adalah sebagai karunia yang tidak ada putus-putusnya, melainkan kekal sepanjang masa.
Pada ayat ini, Allah swt menerangkan bahwa orang-orang yang berbahagia karena ketika mereka berada di dunia selalu berhati-hati dan menghindari perbuatan yang bertentangan dengan perintah Allah dan menjauhi godaan-godaan yang akan menjerumuskannya ke lembah maksiat, mereka akan ditempatkan di surga, dan kekal di dalamnya selama-lamanya, kecuali Allah swt menghendaki yang lain. Balasan dan nikmat yang dianugerahkan kepada orang-orang yang berbahagia adalah karunia semata-mata dari Allah swt yang terus menerus tiada putus-putusnya, sesuai dengan firman-Nya:
فَلَهُم اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍۗ
Mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya. (at-Tīn/95: 6)
Syaqiy wa sa’īd شَقِيّ وَسَعِيْد (Hūd/11: 105)
Syaqiy terambil dari kata syaqa yang berarti celaka. Syaqiy adalah seseorang yang sedang bergelimang dalam kecelakaan dan kesengsaraan serta keburukan yang benar-benar tidak nyaman. Sedangkan sa’īd adalah lawan dari syaqiy yang terambil dari kata sa’ada yang berarti pertolongan ilahi terhadap manusia dalam memperoleh kebaikan.
Ini tidak berarti bahwa Allah telah menetapkan siapa yang akan masuk surga dan neraka dan siapa pun tidak bisa mengelak. Ayat ini hanya menyatakan kelak di hari Kiamat akan ada dua kelompok yaitu kelompok yang berbahagia karena akan memperoleh pahala dan kesenangan sepanjang masa sesuai dengan yang dijanjikan dan kelompok yang celaka yang akan mendapat azab yang pedih sebagaimana yang telah diancamkan kepada orang-orang kafir.

