خٰلِدِيْنَ فِيْهَا مَا دَامَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ اِلَّا مَا شَاۤءَ رَبُّكَۗ اِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيْدُ
Khālidīna fīhā mā dāmatis-samāwātu wal-arḍu illā mā syā'a rabbuk(a), inna rabbaka fa‘‘ālul limā yurīd(u).
Mereka kekal di dalamnya selama masih ada langit dan bumi,362) kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki.
Keberadaan mereka kekal di dalamnya dalam waktu yang lama selama ada langit dan bumi ketika di dunia, dan mereka pun tidak bisa keluar darinya kecuali jika Tuhanmu menghendaki untuk mengeluarkan salah seorang dari mereka yang berbuat maksiat namun mereka beriman kepada Allah. Mereka ini disiksa di neraka karena dosa-dosanya. Sungguh, Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki baik di dunia maupun di akhirat, sehingga tidak ada satu pun yang dapat mengelak atau menghindar dari ketetapan-Nya.
Mereka akan kekal di dalam neraka, selama-lamanya kecuali kalau Allah swt menghendaki yang lain, karena Dia Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Apa saja yang dikehendaki-Nya akan terwujud dan apa yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan ada.
Syaqiy wa sa’īd شَقِيّ وَسَعِيْد (Hūd/11: 105)
Syaqiy terambil dari kata syaqa yang berarti celaka. Syaqiy adalah seseorang yang sedang bergelimang dalam kecelakaan dan kesengsaraan serta keburukan yang benar-benar tidak nyaman. Sedangkan sa’īd adalah lawan dari syaqiy yang terambil dari kata sa’ada yang berarti pertolongan ilahi terhadap manusia dalam memperoleh kebaikan.
Ini tidak berarti bahwa Allah telah menetapkan siapa yang akan masuk surga dan neraka dan siapa pun tidak bisa mengelak. Ayat ini hanya menyatakan kelak di hari Kiamat akan ada dua kelompok yaitu kelompok yang berbahagia karena akan memperoleh pahala dan kesenangan sepanjang masa sesuai dengan yang dijanjikan dan kelompok yang celaka yang akan mendapat azab yang pedih sebagaimana yang telah diancamkan kepada orang-orang kafir.

