يَوْمَ يَأْتِ لَا تَكَلَّمُ نَفْسٌ اِلَّا بِاِذْنِهٖۚ فَمِنْهُمْ شَقِيٌّ وَّسَعِيْدٌ
Yauma ya'ti lā takallamu nafsun illā bi'iżnih(ī), fa minhum syaqiyyuw wa sa‘īd(un).
Ketika hari itu datang, tidak seorang pun yang berbicara, kecuali dengan izin-Nya. Maka, di antara mereka ada yang sengsara dan ada yang berbahagia.
Ketika hari Kiamat itu datang, tidak ada seorang pun yang mampu berbicara untuk berdalih di hadapan Allah karena dahsyatnya hari itu, kecuali dengan izin-Nya, yakni diberi kemampuan berbicara. Maka di antara mereka ada yang sengsara akibat perbuatan buruk yang mereka lakukan, mereka adalah kelompok penghuni neraka, dan ada yang berbahagia karena amal baik yang mereka lakukan selama di dunia, mereka adalah penghuni surga.
Pada ayat ini Allah swt menerangkan bahwa jika hari yang telah ditentukan itu tiba, tidak seorang pun dapat berbicara dan berbuat sesuatu kecuali dengan izin Allah, sebagaimana firman-Nya:
هٰذَا يَوْمُ لَا يَنْطِقُوْنَۙ ٣٥ وَلَا يُؤْذَنُ لَهُمْ فَيَعْتَذِرُوْ نَ ٣٦ (المرسلٰت)
Inilah hari, saat mereka tidak dapat berbicara, dan tidak diizinkan kepada mereka mengemukakan alasan agar mereka dimaafkan. (al-Mursalāt/77: 35-36)
Dan firman-Nya:
يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰۤىِٕك َةُ صَفًّاۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْن َ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا ٣٨ ( النبأ/78: 38-38)
Pada hari, ketika rūḥ dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia hanya mengatakan yang benar. (an-Naba’/78: 38)
Di antara orang-orang yang berkumpul di hari Kiamat itu, ada yang celaka, mereka akan mendapat azab yang pedih sebagaimana yang telah diancamkan kepada orang-orang kafir, dan ada yang berbahagia, mereka akan memperoleh pahala dan kesenangan sepanjang masa sesuai dengan yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa.
Syaqiy wa sa’īd شَقِيّ وَسَعِيْد (Hūd/11: 105)
Syaqiy terambil dari kata syaqa yang berarti celaka. Syaqiy adalah seseorang yang sedang bergelimang dalam kecelakaan dan kesengsaraan serta keburukan yang benar-benar tidak nyaman. Sedangkan sa’īd adalah lawan dari syaqiy yang terambil dari kata sa’ada yang berarti pertolongan ilahi terhadap manusia dalam memperoleh kebaikan.
Ini tidak berarti bahwa Allah telah menetapkan siapa yang akan masuk surga dan neraka dan siapa pun tidak bisa mengelak. Ayat ini hanya menyatakan kelak di hari Kiamat akan ada dua kelompok yaitu kelompok yang berbahagia karena akan memperoleh pahala dan kesenangan sepanjang masa sesuai dengan yang dijanjikan dan kelompok yang celaka yang akan mendapat azab yang pedih sebagaimana yang telah diancamkan kepada orang-orang kafir.

