
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Beranjak dari kasur, buru-buru mandi
Buka lemari baju, mana saja hari ini
Bergegas beranjak pergi, jangan terlambat lagi
Ini bukan di pagi hari, sudah pukul 2 siang
Lagu ini menggambarkan seseorang yang berusaha untuk memulai hari mereka meski sudah siang... tampilkan semua
Entah mengapa malam tadi, kesurupan atau alkohol
Pikiran atau hal tolol, air mata lancar, jalan tol
Tapi ada dua rapat sore ini, penonton menunggu dari pagi
Ajakan makan malam sudah janji, tak mau kurusak momennya lagi
Lirik ini mencerminkan pengalaman malam yang mungkin tidak jelas, entah karena pengaruh al... tampilkan semua
Hari yang baik untuk berbohong
Hari yang baik untuk tertawa
Hari yang baik ′tuk bahagia
Hari yang baik 'tuk cari uang
Lirik ini menggambarkan perasaan optimis dan kebahagiaan yang bisa dirasakan dalam menjala... tampilkan semua
Rambutku terlalu panjang, berantakan menutup mataku
Yang katanya terlalu lelah, kita mahir-mahir menutup celah
Bolehkah tato kelihatan? Jangan buat tanda salib di kerumunan
Iklan-iklan yang dipaksakan, katanya ku kurang senyum
Harus lebih fun
Lirik ini menggambarkan dilema pribadi antara ekspresi diri dan tekanan sosial. Ada keingi... tampilkan semua
(′Njing, ganteng lo Re)
Lirik singkat ini seperti sebuah percakapan kasual yang menunjukkan pujian mengenai penamp... tampilkan semua
Lagu "Hari Yang Baik untuk Berbohong" merupakan salah satu karya yang menarik dari trio musisi berbakat: Hindia, RAYHAN NOOR, dan Sun Eater. Dengan lirik yang tajam dan melodi yang catchy, lagu ini membawa pendengar pada perjalanan emosional yang kompleks, membahas tentang kehidupan sehari-hari dan absurditas yang sering kali kita hadapi. Mari kita telaah lebih dalam lirik-lirik memikat ini.
Pembukaan yang Menggugah
Pembukaan lagu ini diwarnai dengan deskripsi rutinitas pagi yang terburu-buru. Frasa "Beranjak dari kasur, buru-buru mandi" memberikan kesan bahwa si tokoh sedang menghadapi tekanan untuk segera memulai hari, meskipun sudah siang. Ini mencerminkan fenomena umum yang dialami banyak orang, khususnya di dunia yang serba cepat seperti sekarang. Keterlambatan, "ini bukan di pagi hari, sudah pukul 2 siang," menunjukkan bahwa kesibukan dan tanggung jawab sering kali mengabaikan keadaan mental dan fisik seseorang.
Konflik dan Emosi yang Dipertaruhkan
Dalam bait selanjutnya, lagu membawa pendengar pada refleksi tentang malam sebelumnya dengan ungkapan "Entah mengapa malam tadi, kesurupan atau alkohol." Kontradiksi antara kesadaran dan tindakan yang dilakukan dalam keadaan tidak normal ini menimbulkan rasa penasaran. Selain itu, "pikiran atau hal tolol, air mata lancar, jalan tol," mengisyaratkan bahwa si tokoh sedang berjuang menghadapi pemikiran dan perasaan yang menyakitkan, yang bisa jadi berakar dari pengalaman-pengalaman di masa lalu.
Komitmen dan Kewajiban
Dikatakan bahwa meskipun ada masalah yang sedang dialami, "tapi ada dua rapat sore ini, penonton menunggu dari pagi." Ini menunjukkan bahwa kita sering dituntut untuk tetap memenuhi komitmen, meskipun kondisi diri tidak mendukung. Penggalan "Ajakan makan malam sudah janji, tak mau kurusak momennya lagi," menunjukkan niat baik untuk menjaga hubungan sosial, walaupun mungkin terasa berat bagi si tokoh.
Hari yang Baik untuk Berbohong
Refrein yang muncul dalam lirik, "Hari yang baik untuk berbohong, hari yang baik untuk tertawa," memberikan nuansa ironis. Ada keseimbangan yang menarik antara kebahagiaan dan kepura-puraan. Inilah yang membuat lagu ini relate dengan banyak orang; pada kenyataannya, sering kali kita perlu mengenakan 'topeng' untuk menghadapi dunia luar. Keberanian untuk menyatakan bahwa "Hari yang baik 'tuk cari uang " menunjukkan bahwa meskipun ada kesedihan yang mendalam, kebutuhan untuk bertahan hidup sering kali memaksa kita untuk tampil bahagia.
Ekspresi Diri dan Konformitas
Dalam bait berikutnya, ada refleksi lebih lanjut mengenai penampilan dengan lirik "Rambutku terlalu panjang, berantakan menutup mataku." Ini mencerminkan bagaimana kita sering kali dinilai dari penampilan luar dan bagaimana tekanan sosial dapat mengubah cara kita mengekspresikan diri. Kemudian, pernyataan "Iklan-iklan yang dipaksakan, katanya ku kurang senyum" menunjukkan kritikan terhadap standar kecantikan dan kebahagiaan yang tidak realistis yang sering dipromosikan oleh media.
Secara keseluruhan, "Hari Yang Baik untuk Berbohong" menyajikan sebuah narasi yang penuh dengan ketegangan antara kenyataan dan harapan. Melalui lirik yang puitis dan penuh makna, lagu ini berhasil menangkap esensi perjalanan emosional yang dihadapi banyak orang dan mengajak pendengar untuk merenungkan kondisi kehidupan mereka sendiri. Dengan kombinasi elemen musikal dan lirik yang menohok, Hindia, RAYHAN NOOR, dan Sun Eater berhasil menciptakan sebuah karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi.

