
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Pilu penuh pertanyaan
Singgahnya begitu saja
Entah hari keberapa
Halaman berapa?
Berakhirnya kapan?
Makna lirik lagu ini mengungkapkan perasaan kebingungan dan ketidakpastian dalam menghadap... tampilkan semua
Hal besar telah menjadi kecil
Ala bisa karena biasa
Makna lirik lagu ini mengungkapkan bahwa tantangan atau masalah yang awalnya terlihat besa... tampilkan semua
Guratan tangan menyeka air mata
Turun melapangkan hati berperantara dada
Guratan tangan yang selama ini memelukku
Adalah milikku sendiri, ku menguatkan diri sendiri
Makna lirik lagu ini menggambarkan proses penyembuhan dan penguatan diri melalui refleksi ... tampilkan semua
Lagu "Guratan Tangan" yang dibawakan oleh Feby Putri menyuguhkan sebuah perjalanan emosional yang mendalam. Dengan lirik yang menyentuh hati, lagu ini menggambarkan perasaan kehilangan, pengharapan, dan penerimaan secara metaforis melalui gambaran guratan tangan. Setiap baris lirik mencerminkan sebuah narasi yang kaya akan makna, dan di sini, kita akan mengupas elemen-elemen yang terdapat dalam lagu ini.
Momen Kesedihan dan Ketidakpastian
Diawali oleh lirik yang mengatakan, "Pilu penuh pertanyaan, singgahnya begitu saja", mengisyaratkan betapa sulitnya menjalani hidup yang dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab. Ketidakpastian akan masa depan menjadi tema sentral, di mana waktu terasa berlarut-larut tanpa kepastian. Pengulangan "Entah hari keberapa, halaman berapa? Berakhirnya kapan?" memperkuat rasa frustrasi dan kesedihan yang dialami.
Transformasi dari Hal Besar ke Kecil
Selanjutnya, lirik "Hal besar telah menjadi kecil" mengungkapkan bagaimana peristiwa yang tampak sangat berarti dalam hidup seseorang pada akhirnya akan terasa lebih ringan seiring berjalannya waktu. Pensampaiannya bahwa "Ala bisa karena biasa" menunjukkan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan belajar menerima keadaan, meskipun awalnya kondisi tersebut terasa menyakitkan.
Pelepasan dan Dukungan Diri Sendiri
Dalam reff, dikatakan "Guratan tangan menyeka air mata, turun melapangkan hati berperantara dada". Di sini, "guratan tangan" bisa diartikan sebagai simbol dari kekuatan mendukung diri sendiri. Tindakan menyeka air mata menggambarkan upaya untuk menghapus kesedihan, di mana pada titik tertentu, seorang individu harus memutuskan untuk bangkit dan melanjutkan hidup.
Menemukan Kekuatan dari Dalam
Lalu ada lirik yang memberi makna mendalam, "Guratan tangan yang selama ini memelukku adalah milikku sendiri, ku menguatkan diri sendiri". Di sini terlihat bahwa inti dari proses penyembuhan adalah kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri. Penyanyi mengambil sikap proaktif dalam mengatasi duka dengan menyadari bahwa dukungan yang paling hakiki berasal dari dalam diri. Ini adalah pesan yang kuat akan pentingnya self-love dan ketahanan individu dalam menghadapi tantangan hidup.
Pentingnya Penerimaan dan Penguatan Diri
Secara keseluruhan, "Guratan Tangan" bukan hanya sebuah lagu tentang kesedihan, tetapi juga merupakan ode bagi mereka yang belajar untuk menerima dan menguatkan diri sendiri. Melalui lirik-liriknya, Feby Putri mengajak pendengar untuk merenung, memahami bahwa setiap perasaan—baik itu kesedihan atau harapan—adalah bagian dari perjalanan hidup yang harus dilalui.
Lagu ini memberi inspirasi sekaligus pengingat bahwa meskipun kita seringkali merasa lemah, kita memiliki kekuatan dalam diri kita sendiri untuk mengatasi berbagai cobaan dan bangkit kembali. Dengan demikian, "Guratan Tangan" layak menjadi salah satu lagu yang tidak hanya enak didengar, tetapi juga sarat akan makna dan pesan positif bagi setiap pendengarnya.

