v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile

Fatir

@fatir
754 poin
Surah Fāṭir (Pencipta) adalah surah ke-35 yang terdiri dari 45 ayat dan termasuk dalam kategori surah Makkiyyah. Diturunkan setelah Surah al-Furqān, Fāṭir menekankan kekuasaan Allah sebagai pencipta alam semesta, manusia, dan malaikat. Surah ini mengajak manusia untuk beriman, beribadah, dan berbuat baik, serta memperingatkan tentang akibat dari tindakan dosa. Juga menggambarkan tanda-tanda kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya.
فاطر
Fāṭir
Pencipta
Surat ke 35 • 45 Ayat • Halaman 434 • Makkiyah

Surah Fāṭir terdiri atas 45 ayat, termasuk surah Makkiyyah, diturunkan sesudah Surah al-Furqān, dan merupakan surah terakhir dari urutan surah-surah yang dimulai dengan al-ḥamdulillāh. Dinamakan Fāṭir karena terdapat kata fāṭir pada ayat pertama surah ini, yang artinya adalah “Pencipta”. Dalam ayat itu diterangkan bahwa Allah adalah pencipta alam semesta, termasuk manusia dan malaikat. Surah ini dinamai juga “Surah Malaikat”, karena pada ayat ini disebutkan bahwa Allah telah menjadikan malaikat-malaikat sebagai utusan-Nya kepada manusia.

Pokok-pokok Isinya

  • Keimanan: Menyampaikan bukti-bukti dan tanda-tanda bahwa Allah Mahakuasa, Mahakasih, dan Mahasayang, bahwa Nabi Muhammad saw benar sebagai nabi dan penyampai wahyu, bahwa ajaran-ajaran yang disampaikan dalam Al-Qur’an benar, dan bahwa hari kemudian pasti terjadi beserta nasib yang dialami orang kafir di dalamnya.
  • Ayat-ayat tentang alam semesta: Antara lain tentang angin yang membawa hujan, penciptaan manusia secara bertahap, dua jenis air (tawar dan asin) yang tak bercampur, adanya siang dan malam, manusia, tumbuhan dan hewan dengan berbagai macam spesiesnya, dan sebagainya. Semuanya itu menunjukkan bahwa Allah Mahakuasa dan mengharuskan manusia yang memahaminya untuk mengimani-Nya.
  • Ibadah dan Akhlak: Perlunya manusia beribadah dan berlomba dalam berbuat baik, agar mereka selamat dan bahagia di akhirat. Fungsi manusia adalah sebagai khalifah, ia harus memenuhi seruan rasul, tidak boleh sombong, tidak teperdaya oleh rayuan setan sehingga yang buruk dianggap baik, dan sebagainya. Namun bila manusia berdosa, Allah tidak langsung menghukumnya, tetapi menundanya untuk memberi kesempatan kepadanya untuk bertobat.