Boys Will Be Boys: Menggali Makna dan Pesan dalam Lagu Dua Lipa

Lagu "Boys Will Be Boys" yang dinyanyikan oleh Dua Lipa adalah sebuah karya yang penuh dengan kritik sosial dan refleksi tentang peran gender dalam masyarakat. Melalui lirik-liriknya, Dua Lipa menyampaikan pesan yang mendalam mengenai pengalaman perempuan dan stereotip tentang perilaku laki-laki yang sering kali dianggap sepele. Dalam artikel ini, kita akan membahas makna dan pesan yang terkandung dalam lirik lagu tersebut.

Eksplorasi Lirik

Lagu dimulai dengan penggambaran situasi sehari-hari di mana perempuan merasa perlu untuk menjaga diri saat berjalan pulang. Lirik "It’s second nature to walk home before the sun goes down" menunjukkan bagaimana perempuan sering kali dibebani oleh rasa takut akan kemungkinan bahaya yang mungkin mereka hadapi. Ada nuansa realitas yang tidak nyaman ketika महिलाओं disuruh untuk "menyusun kunci di antara buku jari" sebagai tindakan pencegahan saat berada di dekat laki-laki.

Menyembunyikan Ketakutan

Dua Lipa mengeksplorasi tema mengatasi ketakutan di dalam lirik "Isn’t it funny how we laugh it off to hide our fear?" Frasa ini mencerminkan bagaimana banyak perempuan sering merasa terpaksa untuk mengabaikan kekhawatiran mereka dan berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja. Tindakan ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi ketegangan sosial yang mereka hadapi, tetapi pada kenyataannya, “there’s nothing funny now.”

Refleksi terhadap Perilaku Laki-Laki

Dengan menyebutkan potongan frasa “Boys will be, boys will be boys,” lirik ini mengeksplorasi norma yang telah terinternalisasi dalam masyarakat yang sering membenarkan perilaku negatif laki-laki. Perilaku tersebut sering kali dianggap “normal” dan dimaafkan, meskipun dapat menyebabkan dampak negatif pada perempuan. Konsekuensi dari pemikiran ini adalah bahwa laki-laki tidak dibebani dengan tanggung jawab yang sama seperti perempuan.

• Pengaruh Media: Dua Lipa juga menyoroti bagaimana tayangan di televisi dapat mempengaruhi perilaku anak-anak, dengan lirik "Oh, and they do what they see / 'Cause it’s all on TV." Ini menunjukkan bahwa banyak sikap dan perilaku yang ditiru oleh anak-anak diperoleh dari apa yang mereka lihat di media.
• Kritik terhadap Mansplaining: Dengan cerdas, Dua Lipa menyampaikan sindiran terkait "mansplaining" di lirik “And that was sarcasm, in case you needed it mansplained.” Ini membuka mata kita untuk membicarakan dinamika gender yang saling memengaruhi dalam percakapan sehari-hari.

Akomodasi dan Penolakan

Terdapat elemen penolakan yang kuat dalam lirik "If you’re offended by this song / You’re clearly doing something wrong." Lirik ini menekankan bahwa jika seseorang merasa tersinggung, mungkin sudah saatnya untuk menilai kembali pandangan dan kebiasaan mereka. Melalui lirik ini, Dua Lipa ingin mendorong pendengar untuk berpikir lebih kritis tentang stereotip gender dan untuk mendukung kesetaraan.

Kesimpulan

"Bo ys Will Be Boys" bukanlah sekadar lagu pop yang menarik; lebih dari itu, ia adalah pernyataan sosial yang mengajak pendengarnya untuk merenungkan bagaimana stereotip gender memengaruhi interaksi sehari-hari. Dua Lipa berhasil menggabungkan melodi yang catchy dengan lirik yang menggugah pemikiran, menciptakan sebuah karya yang relevan dan mendesak. Melalui lagu ini, ia menyoroti pentingnya memberi suara kepada perempuan dan tantangan yang mereka hadapi di dunia yang masih dikuasai oleh norma-norma patriarki.

• 1Future Nostalgia3:04
• 2Don't Start Now3:03
• 3Cool3:29
• 4Physical3:13
• 5Levitating3:23
• 6Pretty Please3:14
• 7Hallucinate3:28
• 8Love Again4:18
• 9Break My Heart3:41
• 10Good In Bed3:38
• 11Boys Will Be Boys2:46
• 12Levitating (feat. DaBaby)3:23
• 13Fever2:36