Lagu 'Hitam Putih' dari Dewa 19 adalah sebuah karya yang mencerminkan perjalanan hidup dengan segala lika-likunya. Dalam liriknya, terdapat nuansa perenungan yang mendalam tentang realitas kehidupan yang dipenuhi dengan tawa dan tangis, pahit dan manis. Melalui artikel ini, kita akan membahas makna dan pesan yang terkandung dalam lirik lagu tersebut.

Refleksi Hidup di Batas Lelah

Diawali dengan penggalan lirik “Di batas lelah kuhentikan langkah hidup ini”, kita diajak untuk merenungkan momen-momen di mana seseorang merasa lelah dan membutuhkan jeda. Ini menunjukkan bahwa setiap individu pasti mengalami titik jenuh dalam menjalani kehidupan, yang menjadikan mereka harus mengistirahatkan langkah dan merenungkan apa yang sudah dilalui.

Pengertian Akan Kenyataan

Selanjutnya, lirik “Mungkin harusnya 'ku mengerti semua adanya” memberikan pesan tentang penerimaan. Dalam hidup, banyak hal yang mungkin tidak sesuai dengan harapan, namun penting untuk memahami dan menerima adanya hal-hal tersebut. Ini adalah langkah awal menuju kedamaian batin.

Kontras dalam Kehidupan

Pernyataan “Kulukis dunia hitam dan putih” menegaskan adanya kontras yang jelas dalam pengalaman hidup—antara kebahagiaan dan kesedihan. Hidup tidak selalu hitam atau putih; ada nuansa abu-abu yang melibatkan berbagai emosi. Adanya tawa dan tangis yang saling bergantian dalam perjalanan hidup adalah suatu hal yang wajar.

Perjuangan dan Ketahanan

Lirik “Ada saat kutenggelam di lumpur-lumpur” mencerminkan situasi sulit yang dapat dialami oleh setiap individu. Ini menggambarkan perjuangan dan ketahanan saat menghadapi masa-masa sulit. Dengan pernyataan “Kupastikan hempaskan diriku di jalanan lurus,” penulis mengungkapkan keinginan untuk tetap memilih jalan yang benar meski harus melewati berbagai tantangan.

Kemanusiaan dan Keberagaman Emosi

Kalimat “Semua itu harus tertelan pahit dan manis” menjadi refleksi bahwa kehidupan tidak selalu sempurna. Keberagaman emosi yang dialami manusia—pahit dan manis—merupakan bagian dari eksistensi. Dalam afirmasi “Aku memang manusia yang takkan mungkin harus selalu putih”, lirik ini memberikan kesadaran bahwa manusia adalah makhluk yang kompleks dengan segala ketidaksempurnaan.

Penerima an dan Melanjutkan Hidup

Dengan menyatakan “Biarlah hidup berjalan lagi apa adanya”, penulis mengajak pendengar untuk menerima kenyataan hidup dan melanjutkan langkah ke depan. Penerimaan adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna, apa pun situasinya.

Kesimpulan

Lag u 'Hitam Putih' dari Dewa 19 memberikan pandangan mendalam tentang perjalanan hidup yang penuh warna. Melalui liriknya, kita diajak untuk merenungkan tentang:

• Stres dan lelah dalam menjalani hidup
• Pentingnya penerimaan terhadap kenyataan
• Kontras emosi dalam pengalaman hidup
• Perjuangan dan tekad untuk melawan kesulitan
• Kemanusiaan yang mengakui ketidaksempurnaan
• Penerimaa n sebagai langkah menuju kedamaian

Secara keseluruhan, lagu ini adalah sebuah karya seni yang tidak hanya menyentuh sisi emosional pendengarnya, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang kehidupan.

• 2Cukup Siti Nurbaya4:47
• 3Satu Hati (Kita Semestinya)5:27
• 4Terbaik Terbaik3:18
• 5Hanya Satu3:55
• 6Cinta 'Kan Membawamu Kembali4:19
• 7Manusia Biasa5:07
• 8Restoe Boemi5:17
• 9Hitam Putih4:10
• 10Jalan Kita Masih Panjang4:15
• 11Jangan Pernah Mencoba4:31