ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ
Ṡumma kallā saufa ta‘lamūn(a).
Sekali-kali tidak (jangan melakukan itu)! Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya).
Dan sekali-kali tidak patut bagimu berbuat demikian! Kelak kamu akan mengetahui akibat dari kesibukanmu dengan dunia dan kelalaianmu dari ketaatan.
Allah mengulang ancaman-Nya melalui ayat ini dan merupakan ancaman sesudah ancaman, bagaikan seorang tuan berkata kepada hamba sahayanya bahwa agar tidak mengerjakan sesuatu, kemudian tuan itu mengulangi ucapannya itu.
1. Al-Maqābir اَلْمَقَابِر (at-Takāṡur/102: 2)
Kata al-maqābir adalah jamak dari maqbarah yang berarti pekuburan (tempat pemakaman), yang terambil dari kata: qabara-yaqburu-qabran, yang berarti menguburkan.
Kata al-maqābir dan yang serumpun dengannya disebutkan 8 kali dalam Al-Qur’an. Akan tetapi, kata khusus al-maqābir hanya 1 kali disebutkan dalam Al-Qur’an.
2. Al-Yaqīn اَلْيَقِيْن (at-Takāṡur/102: 5)
Kata al-yaqīn berarti yakin, tidak ragu, yang diambil dari kata yaqina-yaiqanu-yaqnan, yaqanan, yang berarti terang/jelas dan yakin. Jika kata al-yaqīn digandengkan dengan kata ‘ilm (‘ilmul-yaqīn), maka maknanya adalah pengetahuan yang yakin. Jika digandengkan dengan kata ‘ain (‘ainul-yaqīn), maka maknanya adalah mata telanjang yang tidak sedikit pun disentuh oleh keraguan.
Kata al-yaqīn disebutkan 8 kali dalam Al-Qur’an, 2 kali di antaranya terdapat pada Surah at-Takāṡur, yaitu pada ayat 5 dan ayat 7

