v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile

Asy-Syu‘ara'

@asysyuara
2.954 poin
Surah Asy-Syu‘arā' (Para Penyair) adalah surah ke-26 dengan 227 ayat, termasuk dalam kelompok Makkiyyah. Dinamai demikian karena menyebut tentang penyair pada ayat 224, menegaskan bahwa sifat penyair berbeda dengan para rasul. Surah ini menekankan keyakinan akan wahyu Allah, hukum-hukum yang harus dipatuhi, serta kisah-kisah nabi. Ini mengingatkan bahwa Al-Qur’an adalah wahyu, bukan syair, dan menunjukkan kekuasaan Tuhan.
الشّعراۤء
Asy-Syu‘arā'
Para Penyair
Surat ke 26 • 227 Ayat • Halaman 367 • Makkiyah

Surah asy-Syu'arā'

Surah ini terdiri dari 227 ayat, termasuk kelompok surah-surah Makkiyyah. Dinamakan asy-Syu’arā’ (kata jamak dari asy-syā’ir yang berarti penyair) diambil dari kata “asy-Syu’arā’” yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surah ini, ketika Allah swt secara khusus menyebutkan kedudukan penyair-penyair. Para penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan rasul-rasul. Mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan suka memutarbalikkan lidah serta tidak mempunyai pendirian, per-buatannya tidak sesuai dengan apa yang diucapkan. Sifat-sifat yang demikian itu tidaklah sekali-kali dimiliki para rasul. Oleh karena itu, tidak patut bila Nabi Muhammad dituduh sebagai penyair dan Al-Qur’an dianggap sebagai syair. Al-Qur’an adalah wahyu Allah bukan buatan manusia.

Pokok-pokok Isinya:

  • Keimanan: Jaminan Allah akan kemenangan perjuangan dan keselamatan para rasul-Nya. Al-Qur’an benar-benar wahyu Allah yang diturunkan ke dunia melalui Malaikat Jibril a.s. (Rūḥul-Amīn); hanya Allah yang wajib disembah.
  • Hukum-hukum: Keharusan menyempurnakan takaran dan timbangan, larangan mengubah syair yang berisi caci maki, khurafat, dan kebohongan.
  • Kisah-kisah: Kisah Nabi Musa dengan Fir‘aun, Kisah Nabi Ibrahim, Nabi Nuh, Nabi Hud, Nabi Saleh, dan Nabi Lut dengan kaum mereka masing-masing; serta kisah Nabi Syuaib dengan penduduk Aikah.
  • Lain-lain: Kebinasaan suatu bangsa/umat karena meninggalkan petunjuk-petunjuk agama, tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam dan perubahan-perubahan yang terjadi atasnya adalah bukti kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Petunjuk-petunjuk Allah bagi para pemimpin agar berlaku lemah-lembut terhadap pengikut mereka. Al-Qur’an turun dalam bahasa Arab sebagaimana disebutkan dalam kitab-kitab suci terdahulu.