v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 13 - Surat Asy-Syams (Matahari)
الشّمس
Ayat 13 / 15 •  Surat 91 / 114 •  Halaman 595 •  Quarter Hizb 60.25 •  Juz 30 •  Manzil 7 • Makkiyah

فَقَالَ لَهُمْ رَسُوْلُ اللّٰهِ نَاقَةَ اللّٰهِ وَسُقْيٰهَاۗ

Fa qāla lahum rasūlullāhi nāqatallāhi wa suqyāhā.

Rasul Allah (Saleh) lalu berkata kepada mereka, “(Biarkanlah) unta betina Allah ini beserta minumannya.”

Makna Surat Asy-Syams Ayat 13
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Melihat gelagat buruk itu lalu Rasul Allah, Nabi Saleh, berkata kepada mereka, “Biarkanlah unta betina dari Allah ini dengan minumannya.” Janganlah kamu mengusik apalagi membunuhnya. Jangan pula kamu larang unta itu mengambil jatah air minumnya sesuai kesepakatan kita satu hari untuk unta dan hari berikutnya untuk kaum amud.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Nabi Saleh memperingatkan kaumnya agar tidak mengganggu unta itu. Ia memperingatkan bahwa unta itu adalah mukjizat dari Allah, dan haknya untuk memperoleh minum berselang hari dengan mereka, harus dihormati. Ia memperingatkan pula bahwa bila mereka mengganggunya, mereka akan mendapat bahaya.

Isi Kandungan Kosakata

Fadamdama فَدَمْدَمَ (asy-Syams/91: 14)

Makna damdama adalah menghancurkan secara menyeluruh dan membuat panik. Ad-damdamah berarti cerita suara kucing. Damama juga diartikan dengan mencelupkan sesuatu sehingga menjadi rata. Damamtuṡ-ṡaub berarti aku mencelupkan baju dengan zat pewarna sehingga warnanya menjadi rata. Sementara ulama berpendapat bahwa damdama berarti mengguncang bangunan sehingga menjadi rata dengan tanah. Ada juga yang memahaminya dalam arti meratakan dengan tanah. Selain itu, ad-damdamah juga mengandung makna kemarahan dan kebencian. Yang jelas, makna damdama menggambarkan tentang siksa dari Allah yang marah melihat kemaksiatan yang dilakukan makhluk-Nya. Siksa ini bersifat menyeluruh dan merata, serta menimpa semua yang terlibat. Kata damdama hanya terulang sekali dalam Al-Qur’an yaitu dalam ayat ini.

Ayat ini menjelaskan tentang siksa Allah kepada kaum Nabi Saleh yaitu kaum Samud. Mereka mendustakan dan bahkan menantang kebenaran risalah yang dibawanya. Allah memberikan mukjizat kepada Nabi Saleh berupa unta betina. Nabi Saleh memperingatkan kaumnya agar tidak mengganggu unta betina itu atau menghalanginya untuk minum pada hari yang telah dikhususkan. Akan tetapi, kaum Samud malah menyembelihnya. Karena kedurhakaan yang mereka lakukan, kemudian Allah menurunkan azab berupa suara yang menggelegar yang menjungkirbalikkan tanah tempat mereka berpijak. Azab ini bersifat menyeluruh untuk seluruh kaum Samud walaupun yang melakukan penyembelihan hanya sebagian saja. Tetapi karena sikap diam sebagian yang lain dan membiarkan sebagian yang lain berbuat durhaka, maka Allah menyamaratakan siksaan tersebut.