v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 35 - Surat Ar-Rūm (Romawi)
الرّوم
Ayat 35 / 60 •  Surat 30 / 114 •  Halaman 408 •  Quarter Hizb 41.5 •  Juz 21 •  Manzil 5 • Makkiyah

اَمْ اَنْزَلْنَا عَلَيْهِمْ سُلْطٰنًا فَهُوَ يَتَكَلَّمُ بِمَا كَانُوْا بِهٖ يُشْرِكُوْنَ

Am anzalnā ‘alaihim sulṭānan fahuwa yatakallamu bimā kānū bihī yusyrikūn(a).

atau pernahkah Kami menurunkan kepada mereka hujah yang menjelaskan (membenarkan) apa yang selalu mereka persekutukan dengan-Nya?

Makna Surat Ar-Rum Ayat 35
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Allah mempertanyakan alasan mengapa orang-orang musyrik itu bersikap demikian. Atau pernahkah Kami menurunkan kepada mereka keterangan atau bukti yang menjelaskan dan membenarkan apa yang selalu mereka persekutukan dengan Tuhan? Tentu tidak. Itu hanyalah ke-bohongan yang mereka buat-buat.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Selanjutnya Allah mempertanyakan apakah orang-orang musyrik itu memiliki sulṭān (hujjah atau landasan) yang bersumber dari Allah yang dapat membenarkan perbuatan syirik mereka. Suatu akidah yang benar harus memiliki landasan yang benar.

Sulṭān secara harfiah berarti “kekuatan nyata yang tidak dapat dibantah”. Maksudnya adalah sebuah kitab suci dan seorang rasul dari Allah. Suatu kepercayaan hanya dapat disebut agama bila memiliki unsur-unsur itu di samping Tuhan. Kepercayaan syirik orang kafir Quraisy itu tidak didasarkan atas wahyu dan tidak diajarkan oleh seorang nabi dari Allah. Berarti kepercayaan itu salah.

Dengan demikian, ungkapan dalam bentuk pertanyaan ayat itu sekali lagi maksudnya adalah pengingkaran atau penolakan. Diungkapkan demikian supaya tajam masuknya ke dalam hati manusia. Akidah syirik itu sesat karena tidak ada dasarnya, tidak pernah diajarkan Allah, tidak pernah disampaikan rasul-Nya, dan tidak terdapat di dalam kitab suci-Nya. Oleh karena itu, akidah syirik itu akan diperiksa Allah secara ketat dan penganutnya tidak akan lolos dari hukuman-Nya, sebagaimana dinyatakan ayat berikut:

وَمَنْ يَّدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهٗ بِهٖۙ فَاِنَّمَا حِسَابُهٗ عِنْدَ رَبِّهٖۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الْكٰفِرُوْنَ ١١٧ (المؤمنون)

Dan barang siapa menyembah tuhan yang lain selain Allah, padahal tidak ada suatu bukti pun baginya tentang itu, maka perhitungannya hanya pada Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak akan beruntung. (al-Mu’minun/23: 117)

Isi Kandungan Kosakata

Farīq فَرِيْقٌ (ar-Rūm/30: 33)

Farīq asal katanya farq artinya terpisah, sedangkan farīq bermakna sekelompok orang yang memisahkan diri dari orang-orang lainnya. Ayat ini menggambarkan sekelompok manusia apabila disentuh kemudaratan, mereka memohon kepada Allah sambil bertobat. Kemudian apabila Allah memberi sedikit rahmat-Nya yang menjadikan mereka terhindar dari kemadaratan itu, tiba-tiba sekelompok dari mereka, yaitu orang kafir dan musyrik, mempersekutukan Allah karena cara mereka beragama mereka berdasarkan hawa nafsu.