سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِۗ
Salāmun ‘alaikum bimā ṣabartum fa ni‘ma ‘uqbad-dār(i).
(Malaikat berkata,) “Salāmun ‘alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu) karena kesabaranmu.” (Itulah) sebaik-baiknya tempat kesudahan (surga).
Para malaikat masuk untuk memberi mereka selamat, “Selamat sejahtera atasmu. Kamu telah selamat dari segala siksa karena di dunia kamu telah menunjukkan kesabaranmu yang tinggi dalam menaati Allah.” Maka alangkah nikmatnya surga tempat kesudahan yang telah Allah sediakan itu.
Dalam ayat ini, disebutkan bahwa para malaikat mendatangi penghuni surga sambil mengucapkan salam, “Semoga kamu aman dari segala hal yang tidak diinginkan dan ditakuti, yang telah merusak orang-orang selain kamu. Keberuntungan ini kamu peroleh berkat kesabaran dan penderitaan yang kamu alami selama menjalani kehidupan di dunia.”
Ibnu Jarīr aṭ-Ṭabarī dan Ibnu Abī Ḥātim dari Umāmah meriwayatkan bahwa Nabi saw semasa hidupnya sering datang ke makam para syuhada pada setiap permulaan tahun. Di sana beliau membaca ayat tersebut. Hal semacam itu dilakukan pula oleh Abu Bakar, Umar, dan Usman r.a.
‘Uqba ad-Dār عُقْبَى الدَّار (ar-Ra‘d/13: 24)
Secara kebahasaan, ‘uqba ad-dār berarti tempat terakhir atau akhirat. Sebagaimana dijelaskan dalam ayat sebelumnya, ‘uqba ad-dār atau tempat kesudahan yang baik (ni‘ma ‘uqba ad-dār/surga ‘adn) akan diperoleh orang yang memenuhi janji, menghubungkan (ṣilah) apa yang diperintahkan Allah swt, takut pada-Nya dan hisab yang buruk, serta orang yang sabar karena mencari keridaan Allah swt, mendirikan salat, dan menginfakkan sebagian rezekinya. Sebaliknya orang yang tidak melaksanakan hal-hal itu akan mendapat ‘uqba ad-dār yang buruk (bi'sa ‘uqba ad-dār/neraka).

