v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 53 - Surat Al-Qaṣaṣ (Kisah-Kisah)
القصص
Ayat 53 / 88 •  Surat 28 / 114 •  Halaman 392 •  Quarter Hizb 40 •  Juz 20 •  Manzil 5 • Makkiyah

وَاِذَا يُتْلٰى عَلَيْهِمْ قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِهٖٓ اِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّنَآ اِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلِهٖ مُسْلِمِيْنَ

Wa iżā yutlā ‘alaihim qālū āmannā bihī innahul-ḥaqqu mir rabbinā innā kunnā min qablihī muslimīn(a).

Apabila (Al-Qur’an) dibacakan kepada mereka, mereka berkata, “Kami beriman kepadanya. Sesungguhnya (Al-Qur’an) itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami. Sesungguhnya sebelum ini kami adalah orang-orang muslim.”

Makna Surat Al-Qasas Ayat 53
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Oleh karena itu mereka menerimanya dengan tulus, dan apabila Al-Qur'an dibacakan kepada mereka, dengan bergegas tanpa banyak berpikir mereka berkata, “Kami telah beriman kepadanya, karena sesungguhnya Al-Qur'an itu adalah suatu kebenaran yang sempurna dari Tuhan Pemelihara kami. Dan kami telah mengetahui Muhammad dan kitab sucinya sebelum kitab itu diturunkan. Sungguh, sebelumnya kami adalah orang muslim yang tunduk patuh dan berserah diri kepada Allah.”

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Ayat ini menerangkan bahwa apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka mengakui bahwa Al-Qur’an itu benar-benar dari Allah. Bahkan, mereka telah membenarkannya sebelum diturunkan karena mereka telah menemukan sifat-sifat Muhammad dan sifat-sifat Al-Qur’an dalam kitab suci mereka. Kepercayaan Ahli Kitab kepada Al-Qur’an sudah sejak dulu karena nenek moyang mereka membaca uraian tentang sifat-sifat Al-Qur’an dalam kitab suci mereka. Kebiasaan ini berlaku turun-temurun sampai ke anak cucunya jauh sebelum Al-Qur’an itu diturunkan.

Isi Kandungan Kosakata

Kosakata : Yadra’ūna يَدْرَءُوْنَ (al-Qaṣaṣ/28: 54)

Yadra’ūna adalah bentuk fi’il muḍāri’ yang terbentuk dari kata dara’a-yadra’u yang berarti menolak, menangkis, dan mendorong. Dalam kata ini terkandung makna perbedaan, saling berbantahan dan bermusuhan. Dalam berbagai bentuknya, kalimat ini terulang dalam Al-Qur’an sebanyak 5 kali.

Pada ayat ini, Allah menjelaskan bahwa mereka yang beriman dan mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah akan mendapatkan pahala dua kali lipat karena kesabaran dan ketabahan mereka yang selalu menolak kejahatan dengan memberi maaf, bahkan membalasnya dengan amal kebaikan. Mereka adalah para dermawan yang senantiasa menginfakkan sebagian rezeki yang dianugerahkan Allah kepada mereka.