وَهُوَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ لَهُ الْحَمْدُ فِى الْاُوْلٰى وَالْاٰخِرَةِ ۖوَلَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
Wa huwallāhu lā ilāha illā huw(a), lahul-ḥamdu fil-ūlā wal-ākhirah(ti), wa lahul-ḥukmu wa ilaihi turja‘ūn(a).
Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Bagi-Nya segala puji di dunia dan di akhirat dan bagi-Nya (pula) segala putusan. Hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.
Dan Tuhanmu Yang mengetahui apa yang disembunyikan dalam dada mereka dan apa yang mereka nyatakan itu Dialah Allah Yang Mahabenar. Tidak ada tuhan Yang Mahakuasa dan berhak disembah selain Dia. Segala puji hanya bagi-Nya di dunia atas segala nikmat dan petunjuk-Nya, dan pujian di akhirat hanya bagi-Nya atas keadilan dan pahala dari-Nya, dan hanya bagi-Nya pula segala penentuan keputusan menyangkut segala sesuatu, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan untuk dimintakan pertanggung-jawaban dan mendapat balasan setelah kamu mati.
Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa Dialah yang Maha Esa, tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah. Dialah yang mengetahui segala sesuatu dan Dia pula yang berkuasa atasnya. Dialah yang berhak dipuji segala perbuatan-Nya, karena Dialah yang memberikan segala kenikmatan yang kita peroleh baik di dunia maupun di akhirat. Segala peraturan dan ketentuan yang telah digariskan-Nya harus berlaku dan terlaksana. Tidak mungkin diganggu gugat karena Dia berada di atas segala makhluk-Nya, Hakim Yang Paling Adil, yang menentukan dan menetapkan bahwa yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Kepada-Nya segala sesuatu akan dikembalikan, firman Allah:
وَاِلَى اللّٰهِ تُرْجَعُ الْاُمُوْرُ ࣖ
Hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan. (al-Anfāl/8: 44)
Di hari Kiamat, tiap-tiap orang dibalas setimpal dengan perbuatannya di dunia. Kalau baik dibalas dengan surga, dan kalau jahat dibalas dengan siksa di neraka.
Yakhtāru يَخْتَارُ (al-Qaṣaṣ/28: 68)
Kata yakhtāru adalah fi’il muḍāri’ dari ikhtāra-yakhtāru-ikhtiyār an artinya memilih. Pada awal ayat 68 Allah berfirman yang artinya: Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Bagi mereka (manusia) tidak ada pilihan. Maksudnya adalah Allah menciptakan apa saja yang dikehendaki-Nya. Dalam menghadapi berbagai kemungkinan, Allah pulalah yang menentukan pilihannya karena Ia bebas menentukan segala sesuatu. Tidak ada yang dapat menyuruh apalagi memaksa Allah untuk melakukan sesuatu, atau untuk tidak melakukan sesuatu. Allah Maha Esa dan Mahakuasa.

