v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 45 - Surat Al-Qalam (Pena)
القلم
Ayat 45 / 52 •  Surat 68 / 114 •  Halaman 566 •  Quarter Hizb 57.25 •  Juz 29 •  Manzil 7 • Makkiyah

وَاُمْلِيْ لَهُمْۗ اِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ

Wa umlī lahum, inna kaidī matīn(un).

Aku memberi tenggang waktu kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku sangat teguh.

Makna Surat Al-Qalam Ayat 45
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

dan Aku sendiri yang memutuskan untuk memberi tenggang waktu kepada mereka, dan Aku pula yang menetapkan jatuhnya siksa atas mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Allah menyatakan bahwa Dia memberi tempo kepada orang-orang kafir itu sampai pada waktu yang ditentukan dengan membiarkan mereka bertambah-tambah kekafiran dan kezalimannya. Allah juga menyatakan bahwa rencana-Nya tidak dapat digagalkan oleh siapa pun, dan pasti terlaksana, tidak seorang pun yang dapat menghalang-halangi-Nya.

Seb enarnya jika orang-orang kafir mau menyadari tentu mereka akan sampai kepada suatu pendirian dan pandangan bahwa yang mereka gunakan untuk menghalang-halangi Rasulullah saw dan orang-orang beriman menegakkan agama Allah, adalah nikmat-nikmat yang dianugerahkan Allah kepada mereka, seperti kekayaan, pangkat, jabatan, dan sebagainya. Seharusnya nikmat-nikmat itu mereka gunakan untuk mencari keridaan-Nya. Sangat besar dosa mereka karena mengingkari dan menyalahgunakan nikmat Allah itu.

Mengenai azab yang ditimpakan kepada orang-orang kafir ini diterangkan dalam hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan al-Bukhārī dan Muslim:

اِنَّ اللّٰهَ تَعَالَى لَيُمْلِيْ لِلظَّالِمِ حَتَّى إِذَا أَخَذَهُ لَمْ يُفْلِتْهُ. ثُمَّ قَرَأَ: وَكَذٰلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ اِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ، إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيْمٌ شَدِيْدٌ. (رواه البخاري ومسلم وأبو يعلى والبيهقي والنسائي عن أبي موسى الأشعري)

Sesungguhny a Allah Ta‘ala akan menangguhkan azab bagi orang-orang yang zalim, hingga apabila Dia mengazabnya, tidak ada yang luput dari azab itu. Kemudian Nabi saw membaca (Surah Hū d/11: 102): “Dan begitulah siksa Tuhanmu apabila Dia menyiksa (penduduk) negeri-negeri yang berbuat zalim. Sungguh, siksa-Nya sangat pedih, sangat berat.” (Riwayat al-Bukhārī, Muslim, Abū Ya‘lā, al-Baihaqī dan an-Nasā'ī dari Abū Mūsa al-Asy‘arī)

Isi Kandungan Kosakata

Magramin muṡqalūn مَغْرَمٍ مُثْقَلُوْنَ (al-Qalam/68: 46)

Magram adalah bentuk maṣdar dari fi‘il garima-yagramu-garman wa garāmatan wa magraman yang artinya berhutang. Muṡqalūn adalah bentuk isim maf‘ūl dari fi‘il aṡqala-yuṡqilu-iṣqāla n yang artinya memberatkan atau membuat berat. Aṡqala adalah fi‘il ṡulāṡi mazid bi ḥarf (kata kerja tiga huruf ditambah satu huruf, yaitu huruf hamzah pada awal kata) sehingga menjadikan fi‘il lāzim (intransitif atau tidak punya objek) menjadi fi‘il muta‘addi (transitif atau punya objek). Muṡqalūn artinya mereka diberati, atau diberi beban berat. Dalam konteks ayat ini berarti mereka dibebani hutang. Pada ayat 46 surah al-Qalam ini, Allah berfirman yang artinya: Ataukah engkau (Muhammad dalam melaksanakan dakwah) meminta imbalan (upah) kepada mereka, sehingga mereka dibebani dengan hutang? Gaya kalimat bertanya ini dalam Ilmu Balāgah adalah lit-tankīr artinya untuk mengingkari atau menafikan hal yang diucapkan. Jadi, maksudnya ialah Nabi Muhammad dalam melaksanakan dakwah tidak mungkin meminta imbalan, dan mereka sama sekali tidak dibebani dengan hutang yang memberatkan mereka.