وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَۙ
Wailuy yauma'iżil lil-mukażżibīn(a).
Celakalah pada hari itu bagi para pendusta,
Celakalah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan hari kebangkitan, sebagaimana mereka yang berbuat curang dalam menimbang dan menakar.
Dua ayat ini kembali mengancam orang-orang yang mendustakan hari pembalasan dengan azab yang sangat pedih, yaitu neraka. Ancaman dan hukuman bagi orang-orang yang mengingkari hari kebangkitan memang sangat pedih, karena mengingkari hari kiamat berarti mengingkari keadilan Allah, dan hukum-hukum syariat agama yang berlaku di dunia dan berakibat di akhirat.
1. Sijjīn سِجِّيْن (al-Muṭaffifīn/83: 7)
Secara kebahasaan, sijjīn berarti kitab yang berisi catatan perbuatan buruk, baik manusia maupun jin. Ada juga yang mengatakan bahwa asal katanya dari sijn artinya tempat tahanan, sempit. Jika digabungkan dengan pengertian pertama, maka yang dimaksud adalah bahwa kitab catatan ini berada di tempat yang paling bawah, yang sempit. Di situlah juga terdapat roh orang-orang yang jahat. Dalam konteks ayat ini, Allah memperingatkan kepada orang-orang yang berbuat curang atau jahat, bahwa perbuatan buruk mereka benar-benar dicatat dalam Sijjīn.
2. Marqūm مَرْقُوْمٌ (al-Muṭaffifīn/83: 9)
Secara kebahasaan, kata marqūm berarti yang ditulis dengan jelas. Dalam konteks ayat ini, Allah menjelaskan bahwa yang dimaksud marqūm seperti dimaksud dalam ayat 7 adalah sebuah kitab yang berisi catatan amal.

