عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ يَنْظُرُوْنَۙ
‘Alal-arā'iki yanẓurūn(a).
Mereka (duduk) di atas dipan-dipan (sambil) melepas pandangan.
Mereka yang berbakti itu duduk di atas dipan-dipan melepas pandangan ke arah pemandangan yang indah, menenangkan, dan mendamaikan. Inilah kebahagiaan hakiki, balasan bagi orang yang taat dan patuh kepada Allah.
Mereka duduk di atas dipan-dipan sambil memandang berbagai macam kenikmatan surga seperti bidadari, anak-anak mereka yang mati sebelum balig yang disediakan dalam surga untuk berkhidmat kepada orang tuanya, aneka macam makanan dan minuman, dan sebagainya.
1. ‘Illiyyīn عِلِّيِّيْنَ (al-Muṭaffifīn/83: 18)
Secara kebahasaan, kata ‘illiyyīn adalah bentuk jamak dari ‘illiy, yang berarti tempat yang tinggi, atau pemilik tempat yang tinggi. Dalam konteks ayat ini, ‘illiyyīn adalah sebuah kitab yang berisi tulisan amal perbuatan baik.
2. Raḥīqin Makhtūm رَحِيْقٍ مَخْتُوْمٍ (al-Muṭaffifīn/83: 25)
Secara kebahasaan, kata raḥīqin makhtūmin terdiri dari dua kata, yaitu raḥīq yang berarti minuman anggur atau arak yang lezat yang tidak memabukkan, dan makhtūm yang berarti yang disegel atau distempel. Dalam konteks ayat ini, Allah mengabarkan perihal keadaan penghuni surga yang senantiasa disuguhi minuman anggur atau arak yang lezat dan tidak memabukkan, yang sangat murni dan masih dalam keadaan disegel.

