v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 77 - Surat Al-Mu'minūn (Orang-Orang Mukmin)
المؤمنون
Ayat 77 / 118 •  Surat 23 / 114 •  Halaman 347 •  Quarter Hizb 35.5 •  Juz 18 •  Manzil 4 • Makkiyah

حَتّٰىٓ اِذَا فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَابًا ذَا عَذَابٍ شَدِيْدٍ اِذَا هُمْ فِيْهِ مُبْلِسُوْنَ ࣖ

Ḥattā iżā fataḥnā ‘alaihim bāban żā ‘ażābin syadīdin iżā hum fīhi mublisūn(a).

Sehingga, apabila Kami bukakan untuk mereka pintu azab yang sangat keras, seketika itu mereka menjadi putus asa.

Makna Surat Al-Mu'minun Ayat 77
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Dan sungguh Kami telah menimpakan siksaan semenjana kepada mereka, seperti penyakit, kelaparan, dan lainnya, tetapi mereka tetap tidak mau tunduk kepada Tuhannya yang telah berbuat baik kepada mereka; dan tidak juga mereka mau merendahkan diri untuk bertobat dari kedurhakaan mereka. Sehingga apabila Kami bukakan untuk mereka pintu azab yang sangat keras, saat itulah mereka bingung, takut, dan seketika itu juga mereka menjadi putus asa karena tidak menemukan jalan untuk melarikan diri.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Sebenarnya mereka yang telah jauh tersesat dari jalan yang benar itu tidak akan sadar dan insaf kecuali bila datang hari Kiamat, dan dibukakan untuk mereka pintu siksaan yang berat. Pada waktu itulah baru mereka menyesal dan mengharapkan ampunan dari Allah, tetapi saat itu bukanlah saat untuk bertobat. Penyesalan mereka tak ada gunanya lagi dan tobat mereka pun tidak akan diterima. Mereka pasti dijerumuskan ke dalam neraka sebagai balasan atas keingkaran dan kedurhakaan mereka di dunia sebagaimana tersebut dalam firman Allah:

ذٰلِكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَفْرَحُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَبِمَا كُنْتُمْ تَمْرَحُوْنَ ٧٥ اُدْخُلُوْٓا اَبْوَابَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۚفَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِ يْنَ ٧٦

Yang demikian itu disebabkan karena kamu bersuka ria di bumi (tanpa) mengindahkan kebenaran dan karena kamu selalu bersuka ria (dalam kemaksiatan). (Dikatakan kepada mereka), ”Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahanam, dan kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong.” (al-Mu’min/40: 75-76)

Isi Kandungan Kosakata

1. Kharjan خَرْجًا (al-Mu’minūn/23: 72)

Lafal al-kharj (ﺍﻟﺨﺮﺝ) artinya uang belanja, pengeluaran uang, atau imbalan, berasal dari fi’il ﺃﻭﺧﺮﻭﺟﺎ ﺧﺮﺟﺎ ﻳﺨﺮﺝ ﺧﺮﺝ artinya keluar. Lafal ﺧﺮﺟﺎ pada ayat 72 surah al-Mu’minun ini sebagai maf’ul atau obyek dari fi’il sebelumnya. Firman Allah dalam ayat ini yaitu ﺃﻡ ﺗﺴﺄﻟﻬﻢ ﺧﺮﺟﺎ artinya: Apakah kamu (Muhammad) meminta imbalan dari mereka? Sesungguhnya Nabi tidak pernah meminta imbalan kepada orang-orang kafir dalam berdakwah dan mengajak mereka mengikuti petunjuk Al-Qur’an, karena selain dakwah Nabi adalah suatu kewajiban dari Allah, juga Nabi sangat sadar bahwa beliau harus melaksanakannya dengan ikhlas, tanpa mengharap imbalan apa pun dari manusia. Pada akhir ayat dilukiskan bahwa soal imbalan, tentu dari Allah akan lebih baik dari manusia, karena Allah Maha memberi rezeki. Pertanyaan ini diajukan karena orang-orang kafir masih saja menolak dakwah Nabi yang membawa petunjuk Al-Qur’an, padahal sebetulnya mereka sangat membutuhkan petunjuk tersebut.

2. Lalajjū لَلَجُّوْا (al-Mu’minūn/23: 75)

Lafal lalajjū (ﻟﻠﺠﻮﺍ) berasal dari fi’il ﻭﻟﺠﺎﺟﺔ ﻟﺠﺠﺎ ﻳﻠﺞ ﻟﺞ artinya berkeras hati, berketetapan, berkeras kepala (tidak mau mundur), kemudian didahului ﻻﻡﺍﻟﺗﻮﻜﻴﺪ yaitu lam yang memperkuat fi’il tersebut dan disambung dengan ﻭﺍﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋ yaitu waw yang menjadi fa’il atau pelaku perbuatan tersebut sebagai kata ganti mereka. Maka ﻟﻠﺠﻮﺍ artinya : mereka pasti tetap berkeras kepala dan tidak mau mundur sama sekali. Pada ayat 75 surah al-Mu’minun ini Allah menerangkan bahwa walaupun orang-orang kafir dikasihani dan Allah melenyapkan malapetaka yang menimpa mereka dengan menolong mereka dari kelaparan, tetapi mereka tetap saja tidak mau berhenti dari perbuatan yang dilarang Allah dan menyesatkan. Mereka tetap saja berkeras kepala dengan terus-menerus melakukan maksiat dan tetap ingkar pada agama serta durhaka kepada Allah.