v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 94 - Surat Al-Mu'minūn (Orang-Orang Mukmin)
المؤمنون
Ayat 94 / 118 •  Surat 23 / 114 •  Halaman 348 •  Quarter Hizb 35.5 •  Juz 18 •  Manzil 4 • Makkiyah

رَبِّ فَلَا تَجْعَلْنِيْ فِى الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ

Rabbi falā taj‘alnī fil-qaumiẓ-ẓālimīn(a).

Ya Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku termasuk kaum yang zalim.”

Makna Surat Al-Mu'minun Ayat 94
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Kezaliman kaum musyrik dengan menolak kebenaran itu meng-undang datangnya siksa Allah. Allah lalu mengajari Nabi doa berikut. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Ya Tuhanku, seandainya Engkau hendak memperlihatkan kepadaku sebelum kematianku azab yang diancamkan kepada mereka, Ya Tuhanku, maka janganlah Engkau jadikan aku termasuk dalam golongan orang-orang zalim, dan jauhkanlah aku dari mereka.”

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar berdoa memohon kepada-Nya supaya dijauhkan dari orang-orang kafir yang aniaya itu bila Dia hendak mengazab mereka, jangan dibinasakan bersama mereka, agar diselamatkan dari siksaan dan kemurkaan-Nya, dan menjadikannya golongan orang yang diridai. Perintah supaya berdoa seperti ini diajarkan Allah karena musibah dan malapetaka yang ditimpakan Allah kepada orang-orang durhaka dan aniaya kadang-kadang juga menimpa orang-orang yang tidak bersalah, karena mereka hidup bersama dalam masyarakat atau suatu negara. Ini sesuai dengan firman Allah:

وَاتَّقُوْ ا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاۤصَّةً ۚوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ٢٥

Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.

(al-Anfāl/8: 25)

Menurut riwayat Imam Ahmad dan at-Tirmiżi doa Nabi Muhammad saw dalam hal ini berbunyi:

وَاِذَا اَرَدْتَ بِقَوْمٍ فِتْنَةً فَتَوَفَّنِى اِلَيْكَ غَيْرَ مَفْتُوْنٍ (رواه احمد والترمذي)

(Ya Allah) apabila Engkau hendak menimpa siksaan kepada kaum (yang aniaya) maka wafatkan aku dalam keadaan tidak ikut disiksa. (Riwayat Ahmad dan at-Tirmiżi)

Isi Kandungan Kosakata

1. Hamazātisy-Syayāṭīn هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ (al-Mu’minūn/23: 97)

Hamazāt berasal dari akar kata hamaza yang berarti "menekan", "meremas", atau "mencekik". Dalam al-Mu’minūn/23:97 Allah meminta Nabi Muhamad, berarti juga semua kaum Muslimin, agar memohon perlindungan kepada-Nya dari tekanan, remasan atau cekikan setan, yaitu dari penguasaan setan pada dirinya. Juga supaya setan itu tidak ikut serta dalam setiap pekerjaannya. Satu bentuk lain penguasaan itu adalah "menjatuhkan nama baik" seseorang, sehinga seseorang itu seakan-akan tertekan, teremas, dan tercekik, tidak dapat membela diri. Itulah pengertian hammaz dalam al-Qalam/68:11, pekerjaan yang dilakukan oleh orang yang tidak beriman. Di samping itu orang-orang kafir itu, dalam ayat itu, berkeliling-keliling (menguasai informasi) menyebar fitnah (masysya’), dan mengadu domba (namim).

2. Barzakh بَرْزَخٌ (al-Mu’minūn/23: 100)

Barzakh secara harfiyah berarti "pembatas". Di dalam al-Mukminun/23:100 dinyatakan bahwa orang kafir menghadapi "tembok" pembatas antara dia dengan kehidupan yang baik di akhirat. Dalam ayat-ayat sebelumnya diterangkan bagaimana mereka ingin kembali ke dunia, dan kalau kembali ke dunia, mereka akan berbuat baik. Allah membantah, karena itu hanyalah omongan di mulut mereka, dan kalau mereka dikembalikan ke dunia, mereka tetap akan ingkar. Karena itulah keinginan mereka untuk memperoleh surga di akhirat akan menghadapi tembok tebal.