v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 88 - Surat Al-Mu'minūn (Orang-Orang Mukmin)
المؤمنون
Ayat 88 / 118 •  Surat 23 / 114 •  Halaman 347 •  Quarter Hizb 35.5 •  Juz 18 •  Manzil 4 • Makkiyah

قُلْ مَنْۢ بِيَدِهٖ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُوَ يُجِيْرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Qul mam biyadihī malakūtu kulli syai'iw wa huwa yujīru wa lā yujāru ‘alaihi in kuntum ta‘lamūn(a).

Katakanlah, “Siapakah yang di tangan-Nya kekuasaan segala sesuatu, sedangkan Dia melindungi dan tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab-Nya), jika kamu mengetahui?”

Makna Surat Al-Mu'minun Ayat 88
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Wahai Nabi Muhammad! Pengingkaran orang-orang kafir itu sama sekali tidak berdasar, maka katakanlah kepada mereka, “Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan segala sesuatu. Dia melindungi, memelihara, dan memenangkan siapa yang dikehendaki-Nya, dan tidak ada yang dapat dilindungi dari azab-Nya apabila Allah sudah menetapkan siksa baginya? Jawablah pertanyaan itu jika kamu mengetahui?” Mereka pasti akan menjawab, “Milik Allah.” Maka, jelas sudah apa yang sebenarnya ada di benak mereka. Katakanlah lagi, “Bila demikian maka bagaimana kamu sampai tertipu oleh hawa nafsu dan bujukan setan untuk mendurhakai-Nya dan meyakini hari Kebangkitan tidak akan terjadi?”

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Lalu Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad menanyakan pula kepada mereka, siapakah yang menguasai segala sesuatu dan mengaturnya. Yang di tangan-Nya terletak kekuasaan mutlak. Bila Allah melindungi seseorang, tak ada satu kekuasaan pun yang dapat menimpakan malapetaka atasnya atau membinasakannya. Sebaliknya bila Dia hendak menimpakan bahaya kepada seseorang tak ada pula satu kekuatan pun yang dapat melindungi orang itu. Siapakah yang mempunyai sifat demikian Yang Mahakuasa lagi Maha Perkasa? Rasul meminta orang-orang kafir itu menjawab pertanyaan-pertanyaan ini jika mereka benar-benar mengetahui.

Isi Kandungan Kosakata

1. Al-’Arsy al-’Aẓīm اَلْعَرْشِ الْعَظِيْمِ (al-Mu’minūn/23: 86)

ﺍﻟﻌﺮﺵﺍﻟ ﻈﻴﻢ yaitu ‘arsy yang agung. Lafal ﺍﻟﻌﺮﺵ mempunyai banyak arti, antara lain yaitu: takhta, singgasana raja, istana, kemah, bangsal tempat duduk tamu-tamu kehormatan. Dalam ayat 86 Surah al-Mu’minūn ini dan pada ayat sebelumnya serta beberapa ayat sesudahnya, Allah menerangkan bahwa sesungguhnya orang-orang kafir itu memahami dan percaya bahwa pencipta, pemilik dan pengatur bumi, langit dan segala isinya adalah Allah yang mempunyai kekuasaan yang sangat besar. Tetapi mereka tidak mau taat dan beribadah kepada Allah. Mereka mengakui Allah sebagai Tuhan secara Rububiyah yaitu pemelihara dan pengatur alam ini, tetapi mereka tidak mengakui Allah secara Uluhiyah yaitu satu-satunya Zat yang wajib disembah oleh semua hamba-Nya, yang wajib ditaati semua perintah dan dihindari semua larangan-larangan-Nya. Mereka lebih senang menyembah kepada benda-benda yang konkret seperti patung berhala, karena ini lebih jelas kelihatan oleh mereka.

2. Malakūt مَلَكُوْت (al-Mu’minūn/23: 88)

Malakūt terambil dari akar kata malaka yang berarti ‘memiliki’. Malakūt adalah masdar dari malaka itu yang diberi tambahan waw dan ta’, maknanya adalah segala yang khusus kepemilikannya hanya ada pada Allah, yang diterjemahkan dengan "perbendaharaan". Pada Surah al-Mu’minūn/23:88 Allah meminta Nabi Muhammad bertanya kepada orang kafir, "Siapakah yang (menguasai) di tangannya perbendaharaan segala sesuatu, dan Ia melindungi dan tidak dilindungi, jika kalian tahu?" Dalam al-An‘ām/6:75 disampaikan, "Demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim perbendaharaan langit dan bumi," yaitu isi langit dan bumi yang begitu banyaknya sehingga bisa disebut pula "kerajaan".