v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 82 - Surat Al-Mu'minūn (Orang-Orang Mukmin)
المؤمنون
Ayat 82 / 118 •  Surat 23 / 114 •  Halaman 347 •  Quarter Hizb 35.5 •  Juz 18 •  Manzil 4 • Makkiyah

قَالُوْٓا ءَاِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّعِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَ

Qālū a'iżā mitnā wa kunnā turābaw wa ‘iẓāman a'innā lamab‘ūṡūn(a).

Mereka berkata, “Apakah apabila kami telah mati serta menjadi tanah dan tulang belulang, kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?

Makna Surat Al-Mu'minun Ayat 82
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Orang-orang kafir enggan memikirkan fenomena alam sebagai bukti kekuasaan Allah, bahkan mereka mengikuti jejak para pendurhaka terdahulu. Mereka mengingkari hari Kebangkitan dan mengucapkan perkataan yang serupa dengan apa yang diucapkan oleh orang-orang terdahulu seperti kaum Nabi Nuh, kaum ‘Ad, dan kaum-kaum sesudahnya. Mereka berkata untuk menolak adanya hari Kebangkitan, “Apakah betul, apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kami benar-benar akan dibangkitkan kembali? Tidak! Itu tidak mungkin. Sungguh, yang demikian ini, yaitu ancaman dan siksa pada hari Kebangkitan, sudah dijanjikan kepada kami dan kepada nenek moyang kami dahulu oleh orang-orang yang mengaku rasul. Ini hanyalah mitos dan dongeng orang-orang terdahulu belaka!”

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Dalam ayat ini Allah menjelaskan bagaimana mereka mengulang-ulang ucapan nenek moyang mereka dahulu. Jika mereka sudah mati dan tulang belulang hancur luluh menjadi tanah, apakah mereka akan dibangkitkan kembali? Menurut mereka, ini adalah suatu hal yang mustahil dan tak mungkin terjadi, karena sampai sekarang belum ada seorang pun nenek moyang mereka yang telah mati dan menjadi tanah itu dapat hidup kembali. Ucapan mereka ini sangat keliru.

Isi Kandungan Kosakata

1. Al-Mab’ūṡūna اَلْمَبْعُوْثُ وْنَ (al-Mu’minūn /23: 82)

Lafal al-mab’ūṡūn (ﺍﻟﻤﺒﻌﻮﺛﻮﻥ ) adalah bentuk jamak dari mab’ūṡ (ﻣﺒﻌﻮﺙ), artinya dibangkitkan. Berasal dari fi’il ﺑﻌﺜﺎ ﻳﺒﻌﺚ ﺑﻌﺚ artinya mengirimkan, mengutus, membangunkan, membangkitkan dan menghidupkan kembali. Dalam ayat 82 Surah al-Mu’minūn, ungkapan ﺀﺇﻧﺎﻟﻤﺒﻌﻮ ﻮﻥ artinya: apakah sungguh kami benar-benar akan dibangkitkan, dihidupkan kembali? Kalimat ini adalah pertanyaan yang dikemukakan beberapa kali oleh orang-orang kafir, karena menurut pemikiran mereka yang tidak percaya pada kekuasaan Allah, manusia yang telah mati dan dikubur kemudian daging dan tulangnya menjadi satu dengan tanah. Daging yang sudah hancur menjadi satu dengan tanah dan tulang yang berserakan itu menurut mereka tidak mungkin akan dibangkitkan dan dihidupkan kembali dalam keadaan utuh seperti dulu. Pikiran yang sangat sederhana itu tidak menerima dan mempercayai adanya hari kebangkitan tersebut.

2. Asāṭīrul-Awwalīn اَسَاطِيْرُ اْلاَوَّلِيْنَ (al-Mu’minūn/23: 83)

Asāṭīrul-awwalīn artinya dongengan orang-orang dahulu kala. ﺍﺳﺎﻃﻴﺮ adalah lafal dalam bentuk jamak, mufradnya yaitu ﺍﺳﻄﻮﺭ artinya dongeng, hikayat atau cerita yang tidak ada asal-usulnya. Dalam sastra Arab ada yang namanya ﻋﻠﻢﺍﻻﺳﺎﻃﻴ yaitu mitologi atau dongeng-dongeng purbakala. ﺍﻻﻭﻟﻴﻦ artinya orang-orang terdahulu, atau orang-orang zaman dahulu kala. Orang-orang kafir Makkah menganggap pelajaran dan petunjuk agama yang disampaikan Nabi Muhammad, seperti adanya hari akhir, hari kebangkitan, surga dan neraka, semua itu dianggap sebagai dongengan orang-orang dahulu kala yang tidak ada buktinya dan tidak akan terjadi. Bahkan mereka menganggap Nabi Muhammad sudah gila, ucapan-ucapan beliau tidak perlu mereka percayai. Begitulah keingkaran orang-orang kafir terhadap petunjuk yang dibawa Nabi Muhammad.