لَا تَجْـَٔرُوا الْيَوْمَۖ اِنَّكُمْ مِّنَّا لَا تُنْصَرُوْنَ
Lā taj'arul-yaum(a), innakum minnā lā tunṣarūn(a).
Janganlah kamu berteriak-teriak meminta tolong pada hari ini! Sesungguhnya kamu tidak akan mendapatkan pertolongan dari Kami.
Menolak permintaan tolong mereka, Allah berfirman, “Janganlah kamu berteriak-teriak meminta tolong pada hari ini! Sungguh, kamu tidak akan mendapat pertolongan dari Kami dan tidak pula dapat menghindari siksa Kami. Sesungguhnya ayat-ayat-Ku, yaitu Al-Qur’an, selalu dibacakan kepada kamu, wahai para pendurhaka, supaya kamu merenungi dan mengimaninya, tetapi kamu selalu berpaling ke belakang dan enggan mendengarkannya; kamu berpaling dengan menyombongkan diri atas kaum mukmin dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya, yaitu Al-Qur’an, pada waktu kamu bercakap-cakap pada malam hari.
Allah berfirman kepada mereka untuk tidak berteriak-teriak meminta tolong pada hari itu, karena tak ada gunanya. Hari itu adalah hari pembalasan terhadap apa yang mereka kerjakan di dunia dahulu. Inilah ketetapan yang sudah pasti dari Allah yang harus mereka terima, tak ada yang dapat menolong atau membebaskan mereka dari azab dan mereka tak dapat menghindarkan diri daripadanya.
Yaj’arūn يَجْئَرُوْنَ (al-Mu’minūn/23: 64)
Yaj’arūn artinya mereka berteriak-teriak minta tolong. Berasal dari fi’il جأر - جأرا artinya bersuara keras meminta tolong, menjerit-jerit. ﺟﺄﺭﺍﻻﺳﺪ artinya singa itu meraung-raung. Dalam ayat 64 Surah al-Mu’minūn ini digambarkan sebagai kelanjutan dari perbuatan orang-orang kafir yang bertentangan dengan petunjuk Al-Qur’an maka mereka menerima azab yang sangat pedih. Mereka yang di dunia hidup bermewah-mewah dan menghamburkan harta mereka dalam hal-hal yang dilarang agama, kemudian mereka mendapat azab di akhirat, maka berteriak-teriak histeris meminta tolong. Padahal di akhirat tidak ada yang dapat menolong mereka.

