v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 12 - Surat Al-Muddaṡṡir (Orang Berselimut)
المدّثّر
Ayat 12 / 56 •  Surat 74 / 114 •  Halaman 575 •  Quarter Hizb 58.25 •  Juz 29 •  Manzil 7 • Makkiyah

وَّجَعَلْتُ لَهٗ مَالًا مَّمْدُوْدًاۙ

Wa ja‘altu lahū mālam mamdūdā(n).

Aku beri dia kekayaan yang berlimpah,

Makna Surat Al-Muddassir Ayat 12
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Penciptaan manusia pastilah melibatkan kedua orang tua, namun pada ayat ini peran itu dinafikan karena menunjukkan ancaman yang serius terhadap yang durhaka. Dan orang tersebut juga Aku berikan baginya kekayaan yang melimpah melalui sebab-sebab yang telah ditetapkan,

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Allah mengungkapkan bahwa Dia memberikan kepada al-Walīd harta yang banyak. Allah telah menganugerahinya berbagai macam harta, sehingga menjadi satu-satunya orang terkaya di kalangan kaumnya. Tidaklah mengherankan kalau sampai terlontar ucapan dari mulut al-Walīd perkataan:

اَنَا الْوَحِيْدُ بْنُ اْلوَحِيْدِ لَيْسَ لِيْ فِى اْلعَرَبِ نَظِيْرٌ وَلَا ِلأَبِيْ الْمُغِيْرَةِ نَظِيْرٌ. (رواه القرطبي)

Sayalah satu-satunya anak dari satu-satunya di negeri ini, tiada seorang pun di kalangan Arab yang sepertiku atau seperti ayahku, al-Mugīrah. (Riwayat al-Qurṭubī)

Isi Kandungan Kosakata

1. Waḥīdan وَحِيْدًا (al-Muddaṡṡir/74: 11)

Kata waḥīd terambil dari kata waḥada-yaḥidu-waḥdan dan waḥdatan yang berarti satu atau awal bilangan. Wāḥid dan waḥīd berarti: esa, tunggal, sendirian, yang tidak ada bandingannya.

Kata waḥīd yang disebutkan dalam ayat 11 Surah al-Muddaṡṡir berarti sendirian, maksudnya bahwa Allah menciptakan makhluk-Nya hanya sendirian tanpa bantuan siapapun. Kata waḥīd hanya satu kali disebutkan dalam Al-Qur’an.

2. ‘Anīdan عَنِيْدًا (al-Muddaṡṡir/74: 16)

Kata ‘anīd terambil dari kata ‘anada-ya‘nudu/ya‘nidu , yang berarti menyimpang, durhaka, menolak, atau menentang kebenaran dengan sadar, yakni mengetahui kebenaran namun menolaknya. Orang yang bersikap demikian disebut ‘ānid atau mu‘ānid. Akan tetapi, jika sikap tersebut telah menjadi sifat seseorang karena sering melakukannya, maka ia disebut ‘anīd.

Dengan demikian, maka kata ‘anīd dalam ayat 16 Surah al-Muddaṡṡir tersebut di atas dapat diartikan dengan “selalu menentang kebenaran padahal ia telah mengetahuinya”. Kata ‘anīd disebutkan hanya satu kali dalam Al-Qur’an.