كَلَّاۗ اِنَّا خَلَقْنٰهُمْ مِّمَّا يَعْلَمُوْنَ
Kallā, innā khalaqnāhum mimmā ya‘malūn(a).
Sekali-kali tidak! Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui (air mani).726)
Tidak mungkin, sekali-kali tidak akan masuk surga mereka itu! Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui yaitu dari setetes mani yang mereka jijik melihatnya. Faktor lahiriah tersebut tidak mungkin mengantar mereka masuk surga, tetapi keimananlah yang dapat mengantarkan mereka masuk surga.
Mereka beranggapan akan masuk surga, karena merasa lebih mulia dan lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang beriman. Akan tetapi, anggapan mereka itu salah karena mereka dijadikan dari air mani seperti juga halnya seluruh manusia, tak ada bedanya. Tidak ada keistimewaan seseorang atas yang lain dan Allah tidak membeda-bedakannya. Hanya yang membedakan derajat seorang manusia dengan manusia yang lain hanya iman dan amal. Hal demikian itu adalah hukum Allah dan tidak seorang pun yang dapat mengubahnya.
‘Izīn عِزِيْن (al-Ma‘ārij/70: 37)
Kata kerja dari ‘izīn adalah ‘azā yang berarti intasaba (menggabungkan diri). ‘Izīn adalah bentuk jamak dari ‘izah yang artinya “kelompok” atau “gerombolan”, karena anggota-anggotanya terdiri orang-orang yang bergabung satu sama lain. Ayat 37 Surah al-Ma‘ārij/70 ini maksudnya adalah bahwa orang-orang kafir Mekah itu datang bergerombolan ke kanan dan kiri Nabi saw untuk mendengarkan Al-Qur’an yang beliau bacakan. Akan tetapi, maksud mereka melakukan hal itu adalah untuk memperolok-olok Nabi, bukan untuk mengimaninya.

