وَّاَنَّا ظَنَنَّآ اَنْ لَّنْ نُّعْجِزَ اللّٰهَ فِى الْاَرْضِ وَلَنْ نُّعْجِزَهٗ هَرَبًاۖ
Wa annā ẓanannā allan nu‘jizallāha fil-arḍi wa lan nu‘jizahū harabā(n).
Sesungguhnya kami yakin bahwa kami tidak akan mampu melepaskan diri (dari kekuasaan) Allah di bumi dan tidak (pula) dapat lari melepaskan diri (dari)-Nya.
Dan sesungguhnya kami telah menduga dan percaya setelah berpikir dan mendengar ayat-ayat Allah dan menyadari kelemahan kami, bahwa kami tidak akan mampu melepaskan diri dari kekuasaan Allah di bumi dan tidak pula dapat lari melepaskan diri dari segala ketentuan dan ketetapan-Nya.
Jin-jin itu juga menjelaskan bahwa mereka yakin tidak akan terlepas dari genggaman Allah, di mana pun mereka berada di dunia ini, dan juga tidak dapat melepaskan diri. Allah Maha Menguasai jin-jin itu di mana saja mereka berada dan tidak ada jalan untuk melarikan diri daripada-Nya.
1. Raṣadan رَصَدًا (al-Jinn/72: 9)
Raṣad artinya “pengintaian”. Kata kerjanya adalah raṣada yang artinya “mengintai”. Kata raṣad yang terdapat dalam Surah al-Jinn/72: 9 maksudnya adalah bahwa jin yang mencoba-coba mencuri dengar percakapan-percakapan di atas ‘Arasy, akan berhadapan dengan panah-panah api yang selalu mengintai. Irṣād artinya “melakukan pengintaian” sebagaimana terdapat dalam Surah at-Taubah/9: 107. Al-Marṣad adalah tempat mengintai atau memata-matai, sebagaimana terdapat dalam Surah at-Taubah/9: 5. sedangkan al-mirṣād adalah fungsi sebagai mengintai, misalnya neraka dalam Surah an-Naba'/78: 11, senantiasa mengintai siapa saja yang bersalah untuk masuk ke dalamnya.
2. Qidadan قِدَدًا (al-Jinn/72: 11)
Qidadan artinya jalan-jalan. Kata kerjanya adalah qadda yang artinya “robek panjang”. Dalam Surah Yūsuf/12: 25 dikisahkan tentang baju Yusuf yang robek panjang. Qidad adalah jamak dari qiddah yang artinya jalan, karena jalan itu merobek atau memisahkan tanah. Surah al-Jinn/72: 11 menceritakan pengakuan jin bahwa mereka itu berbeda-beda jalan, artinya ada yang beriman dan ada yang kafir.

