v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 19 - Surat Al-Jinn (Jin)
الجنّ
Ayat 19 / 28 •  Surat 72 / 114 •  Halaman 573 •  Quarter Hizb 58 •  Juz 29 •  Manzil 7 • Makkiyah

وَّاَنَّهٗ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللّٰهِ يَدْعُوْهُ كَادُوْا يَكُوْنُوْنَ عَلَيْهِ لِبَدًاۗ ࣖ

Wa annahū lammā qāma ‘abdullāhi yad‘ūhu kādū yakūnūna ‘alaihi libadā(n).

Sesungguhnya ketika hamba Allah (Nabi Muhammad) berdiri menyembah-Nya (melaksanakan salat), mereka (jin-jin) itu berdesakan mengerumuninya.

Makna Surat Al-Jinn Ayat 19
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Dan sesungguhnya ketika hamba Allah yaitu Nabi Muhammad berdiri menyembah-Nya yaitu melaksanakan salat dengan sungguh-sungguh, mereka, jin-jin itu berdesakan mengerumuninya karena merasa takjub dengan apa yang mereka lihat dan dengar.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa ketika Nabi Muhammad menyembah Allah, maka jin-jin yang menyaksikannya menjadi heran dan tercengang melihat cara Nabi dan para sahabat menyembah-Nya. Keheranan itu juga dikarenakan bacaan Al-Qur’an yang belum pernah mereka dengar. Lebih-lebih lagi ketika melihat para sahabat sebagai makmum mengikuti Nabi Muhammad salat dalam keadaan berdiri, rukuk, dan sujud.

Al-Ḥasan dan Qatādah berkata, “Ketika hamba Allah menyiarkan risalah dengan memanggil untuk mentauhidkan Allah, berbeda dengan ibadah orang-orang musyrik kepada berhala-berhala mereka, maka hampir orang-orang kafir yang menentang dan memusuhi Nabi Muhammad, bersatu padu dan bantu-membantu dalam memusuhi-Nya.

Isi Kandungan Kosakata

1. Libadan لِبَدًا (al-Jinn/72: 19)

Kata libad adalah jamak dari kata labdah, maṣdar (kata jadian) dari kata labada-yalbudu-lubdatan/libd atan. Akar maknanya adalah labida bil-makān yang berarti “menempati suatu tempat”. Kalimat albada al-baṣara fiṣ-ṣalāh berarti “mengarahkan pandangan tetap tertuju pada tempat sujud”. Dalam Al-Qur’an disebutkan kata mālan lubadā(n), jamak dari lubdatun, yang berarti harta yang banyak, yaitu firman Allah, “Dan mengatakan, ‘Aku telah menghabiskan harta yang banyak.” Harta yang banyak disebut lubad karena begitu banyaknya sehingga sebagian menumpuk dan lengket pada sebagian yang lain. Makna ini identik dengan yang dimaksud dari kata libad yang sedang ditafsirkan ini, yaitu sebagian menimpa sebagian yang lain. Menurut riwayat, ketika para jin mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari Nabi saw pada waktu beliau salat Subuh di kebun kurma, mereka merasa takjub hingga nyaris jatuh menimpa beliau.

2. Multaḥadan مُلْتَحَدًا (al-Jinn/72: 22)

Kata multaḥad adalah isim maf'ūl dari kata iltaḥada-yaltaḥidu-ilti ādan. Ia terampil dari kata laḥada-yalḥadu-laḥdan yang berarti berbelok dan condong. Darinya diambil kata laḥd yang berarti galian yang ada di sisi kuburan tempat meletakkan mayat. Disebut demikian karena galian itu dicondongkan dan dibelokkan dari tengah ke sampingnya. Kata ini kemudian berkembang penggunaannya untuk menyebut penyimpangan dalam agama, sebagaimana dalam firman Allah, “Dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya.” (al-A‘raf/7: 180) Dari kata ini kemudian terambil kata multaḥad sebagaimana yang disebutkan dalam ayat yang sedang ditafsirkan ini, yang berarti tempat berlindung. Tempat berlindung disebut demikian karena orang yang berlindung itu condong kepadanya. Makna harfiah ini senada dengan penafsiran yang diriwayatkan dari Mujāhid, Qatādah, dan as-Suddī.