لِّنَفْتِنَهُمْ فِيْهِۗ وَمَنْ يُّعْرِضْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهٖ يَسْلُكْهُ عَذَابًا صَعَدًاۙ
Linaftinahum fīh(i), wa may yu‘riḍ ‘an żikri rabbihī yasluk-hu ‘ażāban ṣa‘adā(n).
Dengan (cara) itu Kami hendak menguji mereka. Siapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang sangat berat.
Dengan cara itu, tujuan pemberian rezeki adalah bahwa Kami hendak menguji mereka, barang siapa lulus dari ujian itu dengan tetap patuh kepada Allah, maka akan mendapat kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang sangat berat.
Allah menjelaskan dalam ayat ini bahwa mereka diberi kelapangan hidup untuk menguji dan mengamati siapa di antara mereka yang mensyukuri nikmat-Nya dan siapa pula yang mengingkarinya. Bagi yang mensyukurinya, Allah menyediakan balasan yang paling sempurna, dan bagi mereka yang mengingkari, Allah memberikan kesempatan dan mengundurkan siksa-Nya. Kemudian barulah Allah menjatuhkan azab-Nya. Dalam ayat yang lain, Allah berfirman:
وَاُمْلِ يْ لَهُمْۗ اِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ ٤٥
Dan Aku memberi tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh. (al-Qalam/68: 45)
Selanjutnya Allah menjelaskan bahwa barang siapa yang berpaling dari Al-Qur’an dan petunjuk-Nya, tanpa mengikuti perintah-perintah-Nya serta tidak pula menjauhi larangan-larangan-Nya, Allah akan menyiksanya dengan azab yang paling dahsyat dan ia tidak dapat melepaskan diri daripada-Nya.
1. Raṣadan رَصَدًا (al-Jinn/72: 9)
Raṣad artinya “pengintaian”. Kata kerjanya adalah raṣada yang artinya “mengintai”. Kata raṣad yang terdapat dalam Surah al-Jinn/72: 9 maksudnya adalah bahwa jin yang mencoba-coba mencuri dengar percakapan-percakapan di atas ‘Arasy, akan berhadapan dengan panah-panah api yang selalu mengintai. Irṣād artinya “melakukan pengintaian” sebagaimana terdapat dalam Surah at-Taubah/9: 107. Al-Marṣad adalah tempat mengintai atau memata-matai, sebagaimana terdapat dalam Surah at-Taubah/9: 5. sedangkan al-mirṣād adalah fungsi sebagai mengintai, misalnya neraka dalam Surah an-Naba'/78: 11, senantiasa mengintai siapa saja yang bersalah untuk masuk ke dalamnya.
2. Qidadan قِدَدًا (al-Jinn/72: 11)
Qidadan artinya jalan-jalan. Kata kerjanya adalah qadda yang artinya “robek panjang”. Dalam Surah Yūsuf/12: 25 dikisahkan tentang baju Yusuf yang robek panjang. Qidad adalah jamak dari qiddah yang artinya jalan, karena jalan itu merobek atau memisahkan tanah. Surah al-Jinn/72: 11 menceritakan pengakuan jin bahwa mereka itu berbeda-beda jalan, artinya ada yang beriman dan ada yang kafir.

