وَاِذَا الْقُبُوْرُ بُعْثِرَتْۙ
Wa iżal-qubūru bu‘ṡirat.
dan apabila kuburan-kuburan dibongkar,
Dan apabila kuburan-kuburan dibongkar sehingga mayat-mayat yang ada di dalamnya hidup kembali lalu berhamburan keluar tak tentu arah.
Dan apabila kuburan-kuburan terbongkar sehingga keluarlah mayat-mayat yang berada di dalamnya setelah dibangkitkan dan dihidupkan kembali untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatannya di dunia di hadapan Allah Sang Pencipta. Hal ini ditegaskan kembali dalam firman Allah yang lain:
اَفَلَا يَعْلَمُ اِذَا بُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُوْرِۙ ٩
Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan. (al-‘Ādiyāt/100: 9)
1. Infaṭarat اِنْفَطَرَتْ (al-Infiṭār/82: 1)
Secara kebahasaan kata infaṭarat merupakan bentuk kata kerja (fi‘il māḍī) yang berarti terbelah atau rekah. Dalam konteks ayat ini, Allah menceritakan keadaan hari Kiamat kelak, yang di antaranya adalah langit yang terbelah atas perintah Allah.
2. Fujjirat فُجِّرَتْ (al-Infiṭār/82: 3)
Secara kebahasaan kata fujjirat merupakan bentuk kata kerja pasif (fi‘il māḍī mabnī majhūl) yang berarti disemprotkan dan dipancarkan ke mana-mana. Dalam konteks ayat ini, Allah menceritakan keadaan hari Kiamat kelak, yang di antaranya adalah meluapnya air laut hingga ke daratan.

