v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 57 - Surat Āli ‘Imrān (Keluarga Imran)
اٰل عمرٰن
Ayat 57 / 200 •  Surat 3 / 114 •  Halaman 57 •  Quarter Hizb 6.5 •  Juz 3 •  Manzil 1 • Madaniyah

وَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَيُوَفِّيْهِمْ اُجُوْرَهُمْ ۗ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ

Wa ammal-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti fa yuwaffīhim ujūrahum, wallāhu lā yuḥibbuẓ-ẓālimīn(a).

Sementara itu, orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan Dia berikan pahala mereka dengan sempurna. Allah tidak menyukai orang-orang zalim.

Makna Surat Ali ‘Imran Ayat 57
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Adapun orang yang beriman kepada Allah dengan mengikuti ajaran utusan-Nya, termasuk Nabi Isa, dan diwujudkan dengan melakukan kebajikan, maka Dia akan memberikan pahala kepada mereka dengan sempurna di akhirat berupa surga. Allah tidak menyukai orang zalim yaitu mereka yang melanggar batas-batas kebenaran yang telah Allah tetapkan, antara lain menganggap Nabi Isa sebagai Tuhan atau anak Tuhan.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Allah, menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman dan orang-orang yang melakukan amal saleh, adalah orang yang membenarkan Nabi Muhammad serta mengakui kenabiannya, mengakui Kitab yang dibawanya (Al-Qur′an), mengamalkan segala perintah Allah, serta meninggalkan semua larangan-Nya. Allah akan menyempurnakan pahala mereka, tanpa ada kekurangan sedikit pun.

Selanjutnya dijelaskan bahwa orang yang mempunyai sifat sebaliknya, berarti mereka telah menganiaya diri sendiri, mereka tidak dicintai Allah dan akan mendapat siksaan yang sangat pedih.

Isi Kandungan Kosakata

Mutawaffīka مُتَوَفِّيْكَ (Āli ‘Imrān/3: 55)

Akar katanya adalah (وفي), artinya sempurna. Jika dikaitkan dengan janji berarti menunaikan janjinya dengan baik dan sempurna. Wafat berarti mati, karena Allah telah mengambil rohnya secara penuh, atau Allah telah menyempurnakan ajalnya.

Dalam ayat ini, kata mutawaffika berarti “mencukupkan sepenuhnya waktumu di bumi, mengambil sesuatu sepenuhnya dan tak ada yang tertinggal”; Allah akan mengambil engkau dan mengangkat engkau kepada-Ku,” juga dapat berarti “Allah mencukupkan sepenuhnya selama waktumu di tengah-tengah kaummu.”

Penafsiran di atas berbeda sekali dengan yang terdapat dalam beberapa tafsir lain yang menegaskan Nabi Isa sudah mati seperti dalam penafsiran Ahmadiyah dan Bibel. Beberapa arti dan perbandingan dapat dilihat dalam (Matius xxvii.32-38) diuraikan cukup panjang lebar. Ayat ini membantah anggapan orang-orang Nasrani yang mengatakan bahwa Nabi Isa mati disalib oleh musuh-musuhnya.