v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 95 - Surat Āli ‘Imrān (Keluarga Imran)
اٰل عمرٰن
Ayat 95 / 200 •  Surat 3 / 114 •  Halaman 62 •  Quarter Hizb 7 •  Juz 4 •  Manzil 1 • Madaniyah

قُلْ صَدَقَ اللّٰهُ ۗ فَاتَّبِعُوْا مِلَّةَ اِبْرٰهِيْمَ حَنِيْفًاۗ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

Qul ṣadaqallāh(u), fattabi‘ū millata ibrāhīma ḥanīfā(n), wa mā kāna minal-musyrikīn(a).

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Maha Benar Allah (dalam firman-Nya).” Maka, ikutilah agama Ibrahim yang hanif dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik.

Makna Surat Ali ‘Imran Ayat 95
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Setelah nyata kebohongan orang-orang Yahudi, maka Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad, katakanlah, “Benarlah segala yang difirmankan Allah dan ketetapan-Nya tentang makanan.” Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, yaitu penyerahan diri kepada Allah secara tulus tanpa sedikit pun keraguan, dan tidak menyekutukan Allah dengan apa pun dan siapa pun, karena dia, Ibrahim, tidaklah termasuk orang musyrik. Dia sangat dihormati orang Yahudi dan Nasrani dan dia pantas menjadi teladan umat manusia.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Allah memerintahkan Nabi Muhammad, agar mengatakan kepada orang Yahudi bahwa apa yang diberitahukan Allah kepadanya dengan perantaraan wahyu, tentang semua makanan yang pada mulanya halal bagi Bani Israil sebelum Taurat diturunkan dan halal pula bagi umat-umat sebelum Nabi Musa. Memang ada beberapa jenis makanan yang diharamkan bagi mereka dalam Taurat sebagai hukuman atas kedurhakaan mereka, semua itu adalah benar-benar datang dari Allah yang tak dapat disangkal kebenarannya, karena Dia Maha Mengetahui dan Mahabijaksana.

Oleh karena itu, hendaklah orang Yahudi mengikuti ajaran Nabi Muhammad, karena agama yang dibawanya pada prinsipnya sama dengan yang dibawa oleh Nabi Ibrahim. Dan janganlah mereka tetap mengharamkan daging unta dan susunya, sebab tidak ada larangan untuk makan dagingnya dan minum susunya, baik dalam syariat Nabi Ibrahim maupun dalam syariat nabi-nabi lainnya termasuk syariat Islam. Apalagi Nabi Ibrahim itu bukanlah seorang musyrik dan agama yang dibawanya adalah agama tauhid yang murni seperti agama Islam. Tidak mempersekutukan Allah dan tidak menyembah selain Dia, bukan seperti golongan mereka (Yahudi) yang mengatakan, Uzair anak Allah dan bukan pula seperti orang Nasrani yang mengatakan bahwa Isa anak Allah.

Isi Kandungan Kosakata

Bakkah بَكَّةٌ(Āli ‘Imrān/3: 96)

Bakkah adalah tempat di mana orang biasa melakukan tawaf, biasa disebut dengan Baitulḥarām, kata ini terambil dari kata al-bakk yang mempunyai dua arti, pertama “menolak dan mendesak”, sebab orang yang tawaf di Ka’bah akan berdesak-desakan, kedua “menghancurkan” karena orang yang akan merusaknya akan hancur. Mekah adalah nama kota dimana Ka’bah berada, terambil dari kata al-makk yang artinya “menghisap” dari ungkapan (makka al-faṣil ḍar’a ummihī) “anak unta atau sapi itu menghisap susu induknya karena kehausan”. Dengan demikian, Mekah bisa diartikan negeri yang tandus sehingga orang perlu memeras keringat untuk memperoleh air dari sumber air yang sangat sedikit di Mekah.

Nama “Mekah” dalam ayat ini disebut “Bakkah”, nama ini yang lebih tua. Tepatnya konon pada letak Masjidilharam, yang setelah dibangun oleh Nabi Ibrahim pernah roboh lalu dibangun kembali oleh Jurhum, kemudian oleh Amalekit (‘Amaliqah) kemudian oleh Quraisy (Tafsir Baidawi), dan sekian banyak lagi arti yang diberikan oleh para mufasir. Dalam beberapa surah dan ayat dalam Al-Qur’an kata “al-balad” (al-Baqarah/2:126, Ibrāhīm/14:35, al-Balad/90:1-2, at-Tīn/95:3 dan beberapa lagi dalam surah lain) yang dimaksud adalah Mekah. Disebut juga Umm al-Qurā, “ibu kota-kota” (al-An‘ām/6:92). Dalam abad ke-2 kota ini oleh ahli geografi dan astronomi Yunani, Ptolemaeus, disebut “Macoraba.”

Dalam abad ke-5 Masehi, di antara kabilah Arab dari keturunan Ibrahim yang terkuat di Mekah adalah Quraisy, terutama setelah di bawah pimpinan Qusai bin Kilab bin Murrah, kakek Rasulullah yang keempat dari pihak bapak. Qusai disebut sebagai pendiri kota Mekah dan sebagai tokoh penting yang berhasil membina kabilah Quraisy. Dialah laki-laki yang paling menonjol di antara orang-orang Arab masa itu.