وَيُعَلِّمُهُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۚ
Wa ya‘allimuhul-kitāba wal-ḥikmata wat-taurāta wal-injīl(a).
Dia (Allah) mengajarkan kepadanya (Isa) kitab,92) hikmah,93) Taurat, dan Injil.
Untuk menguatkan posisi Isa sebagai rasul, Dia senantiasa mengajarkan kepadanya, Isa, al-Kitab, yaitu berupa pelajaran baca-tulis atau kitab-kitab yang diturunkan Allah sebelumnya, selain Taurat dan Injil, juga hikmah, yaitu kemampuan untuk memperoleh ilmu-ilmu yang bermanfaat dan melaksanakan ilmunya secara benar, Taurat, kitab Nabi Musa, dan kitab Injil yang diwahyukan secara lang-sung kepada Isa.
Dalam ayat ini diterangkan bahwa Allah yang mengajar Isa pengetahuan menulis dan ilmu yang benar menggerakkan kemauan seseorang untuk mengerjakan amal-amal yang bermanfaat, serta Allah memberi kepadanya kemampuan untuk memahami Taurat dan segala rahasia hukum-hukumnya. Almasih mengetahui segala rahasia hukum, kemudian menjelaskan kepada kaumnya. Juga Allah mengajarkan kepada Isa a.s., Injil yang Dia wahyukan kepadanya.
Almasīḥ اَلْمَسِيْح (Āli ‘Imrān/3: 45)
Kisah Nabi Isa dimulai dari saat Maryam mendapat berita gembira melalui firman Allah, bahwa akan lahir seorang anak darinya tanpa perantara seorang bapa, bernama Almasih (Isa). Almasīḥ, bahasa Yunani christos, berarti yang diminyaki; raja-raja dan pendeta-pendeta diberi perminyakan suci untuk melambangkan penahbisan dalam jabatan mereka. Dalam bahasa Yahudi dan Arab ialah Almasīḥ. Kalau Muhammad adalah Nabi terakhir bagi umat manusia, maka Isa adalah Nabi terakhir Bani Israil. Di dalam Qur′an kadang disebut nama gelarnya, Almasīh (an-Nisā′/4: 157; al-Mā′idah/5: 72), adakalanya disebut anak Maryam (al-Mā′idah/5: 110, 114 dan 116) atau dengan nama dirinya, Isa (al-Baqarah/2: 136; Āli ‘Imrān/3: 59); atau Jesus dari bahasa Latin Iesus dan bahasa Yunani Iesous, yang berasal dari bahasa Ibrani Yeshua, pembela Jehovah. Disebut juga Yesus Kristus atau Yesus dari Nazaret.
Tentang nasabnya, di dalam Perjanjian Baru dihubungkan kepada Yusuf anak Eli, disebut bahwa Yusuf dari keturunan Nabi Daud dan tinggal di Nazaret. Untuk memastikan keturunan demikian tidak mudah, karena dalam silsilah Yesus dalam Injil Matius (1. 1-17) tidak sama dengan yang terdapat dalam Injil Lukas (3. 23-38), kendati dari keduanya sama-sama bermuara pada Ibrahim a.s. melalui Yakub dan Ishak. Lukas menyebutkan bahwa antara Daud sampai kepada Almasih ada 16 generasi, sementara Matius mengatakan 41 generasi, di samping perbedaan nama-nama.
Keterangan di dalam kedua Injil itu bahwa Yesus anak Yusuf tidak berarti bahwa ketika Maria mengandung, Yusuf sudah menikah dengan Maria. Ketika itu datang malaikat Gabriel kepada Maria dan terjadi dialog panjang bahwa Maria “… akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.” Maria berkata: “… Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami…” (Lukas 1.28-35). Dalam ayat ini tidak disebutkan ayah Nabi Isa. Al-Qur′an hanya menyebutkan Nabi Isa lahir tanpa ayah sebagai bukti kekuasaan Allah dalam penciptaan, meskipun Al-Qur′an mengatakan penciptaan Isa sama dengan penciptaan Adam (Āli ‘Imrān/3: 59). Ia mengakhiri tugasnya dalam waktu sekitar tiga tahun, dari 30 sampai 33 tahun usianya, ketika dalam penglihatan musuh-musuhnya ia disalib. Menurut Al-Qur′an, Isa tidak dibunuh tetapi diwafatkan dan diangkat ke sisi Allah serta disucikan dari tangan kotor manusia (Āli ‘Imrān/3: 55).

