
Al-Hijr
Surah Al-Ḥijr
Surah ini terdiri dari 99 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah, karena diturunkan di Mekah sebelum Nabi Muhammad saw hijrah ke Medinah. Al-Ḥijr adalah nama sebuah pegunungan yang didiami oleh kaum Ṡamud, terletak di pinggir jalan raya antara Medinah dan Syam (Syria). Nama surah ini diambil dari nama daerah pegunungan itu, sebagai peringatan bagi kaum Muslimin karena penduduknya, yaitu kaum Ṡamud yang dikisahkan pada ayat 80 sampai dengan ayat 84, telah dimusnahkan akibat mendustakan Nabi Saleh dan berpaling dari ayat-ayat Allah. Dalam surah ini terdapat pula kisah-kisah kaum lain yang telah dibinasakan oleh Allah, seperti kaum Luṭ a.s. dan kaum Syu‘aib a.s. Semua kisah-kisah itu dapat dijadikan tamsil dan ibarat bahwa orang-orang yang menentang ajaran rasul-rasul akan mengalami kehancuran.
Pokok-pokok Isinya
- Keimanan: Kepastian nasib suatu bangsa hanyalah di tangan Allah; Allah menjamin kemurnian Al-Qur’an sepanjang masa; setan tidak dapat naik ke alam malakut karena ada yang menjaganya; kadar rezeki yang diberikan kepada manusia sesuai dengan hikmah dan kebijaksanaan Allah; Allah memelihara hamba-Nya yang telah mendapat taufik dari godaan setan; Allah di samping mempunyai sifat pengampun lagi penyayang juga mengazab orang-orang yang ingkar; manusia akan dihimpun pada hari kiamat.
- Hukum: Larangan melakukan homoseksual, kewajiban melakukan ibadah selama hidup, larangan menginginkan harta orang kafir, perintah kepada Nabi Muhammad saw agar melakukan dakwah secara terang-terangan, larangan berputus asa terhadap rahmat Allah.
- Kisah: Nabi Ibrahim a.s. dengan kaumnya, Nabi Luṭ a.s. dengan kaumnya, kaum Syu‘aib dan kaum Saleh (kaum Ṡamud)
- Lain-lain: Kejadian alam semesta ini menunjukkan kekuasaan dan kebesaran Allah; kejadian alam dan isinya mengandung hikmah; angin mengawinkan tepung sari buah-buahan; asal kejadian Adam as.
