v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 10 - Surat Al-Ḥāqqah (Hari Kiamat Yang Pasti Terjadi)
الحاۤقّة
Ayat 10 / 52 •  Surat 69 / 114 •  Halaman 567 •  Quarter Hizb 57.5 •  Juz 29 •  Manzil 7 • Makkiyah

فَعَصَوْا رَسُوْلَ رَبِّهِمْ فَاَخَذَهُمْ اَخْذَةً رَّابِيَةً

Fa ‘aṣau rasūla rabbihim fa akhażahum akhżatar rābiyah(tan).

Mereka mendurhakai utusan Tuhannya, lalu Dia menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras.

Makna Surat Al-Haqqah Ayat 10
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Maka diakibatkan sikap mereka yang mendurhakai utusan Tuhannya, Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras sehingga memusnahkan mereka.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Dalam ayat-ayat ini, diterangkan bahwa Fir‘aun dan kaum Lut beserta pengikut-pengikutnya juga telah berbuat kerusakan yang besar yaitu mendustakan para rasul yang diutus Allah kepada mereka. Oleh karena itu, mereka diazab oleh Tuhan. Dalam ayat lain, Allah berfirman:

... كُلٌّ كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ وَعِيْدِ ١٤

Semuanya telah mendustakan rasul-rasul maka berlakulah ancaman-Ku (atas mereka). (Qāf/50: 14)

Isi Kandungan Kosakata

1. Ṣarṣar ‘Ātiyah صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ (al-Ḥāqqah/69: 6)

Ṣarṣar 'ātiyah artinya angin kencang yang sangat dingin luar biasa (melampaui batas). Aṣ-Ṣarṣar adalah jenis angin yang berhembus sangat kencang seperti topan, yang jika mengenai kulit kita terasa sangat dingin sekali. ‘Ātiyah berasal fi‘il ‘atā-ya‘tū-‘utuwwan berarti angkuh, sombong, bertindak sewenang-wenang. Al-‘ātiy adalah isim fā‘il (kata benda pelaku) artinya yang sombong atau bertindak sewenang-wenang. Pada ayat 6 surah al-Ḥāqqah/69 ini diceritakan bencana yang menimpa kaum ‘Ad (kaum Nabi Hud) karena mengingkari nabi mereka dan mendustakan adanya hari Kiamat. Bencana yang ditimpakan kepada kaum ‘Ad, sebagaimana disebutkan ayat ini, ialah berupa angin topan yang sangat dingin selama delapan hari, sehingga memusnahkan semua orang-orang yang ingkar kepada Allah dan nabi-Nya.

2. Khāwiyah خَاوِيَةٍ (al-Ḥāqqah/69: 7)

Khāwiyah artinya kosong. Kata ini berasal dari fi‘il khawā-yakhwī-khawā'an yang artinya roboh, runtuh, kosong. Bentuknya dalam isim fā‘il adalah al-khāwī dan muannaṡ-nya khāwiyah artinya yang kosong, daerah yang tidak berpenghuni. Pada ayat 7 surah al-Ḥāqqah/69 ini digambarkan bahwa kaum ‘Ad yang mendustakan Tuhan dan mengingkari Nabi Hud ditimpa bencana angin topan yang dingin sekali selama delapan hari tujuh malam secara terus menerus, sehingga mereka semua mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang ditebangi, menjadi lapuk dan keropos. Tadinya batang-batang kurma itu tegak dan berdiri kokoh dengan kuatnya, tetapi kini bergelimpangan dan menjadi keropos, lapuk, dan kosong.