فَاِذَا نُفِخَ فِى الصُّوْرِ نَفْخَةٌ وَّاحِدَةٌ ۙ
Fa iżā nufikha fiṣ-ṣūri nafkhatuw wāḥidah(tun).
Apabila sangkakala ditiup dengan sekali tiupan
Di awal surah diuraikan tentang Kiamat, kini diuraikan tentang proses terjadinya Kiamat. Maka apabila sangkakala ditiup oleh malaikat lsrafil sekali tiup,
Dalam ayat ini diterangkan bahwa apabila Allah berkehendak mendatangkan hari Kiamat, maka Ia memerintahkan Malaikat Israfil meniup sangkakala pertama. Firman Allah:
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ ٥١
Lalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya. (Yāsīn/36: 51)
Wāhiyah وَاهِيةٌ (al-Ḥāqqah/69: 16)
Wāhiyah artinya lemah, rapuh. Kata ini berasal dari fi‘il wahā-yahwī-wahyan yang artinya lemah. Al-Wāhiy adalah bentuk isim fā‘il artinya yang lemah, dan bentuknya dalam mu’annaṡ adalah wāhiyah. Pada Surah al-Ḥāqqah/69: 13-18 ini, Allah menerangkan peristiwa hari Kiamat, yaitu antara lain digambarkan bahwa setelah ditiup sangkakala yang pertama, gunung-gunung menjadi beterbangan dan saling berbenturan, langit pun terbelah karena telah menjadi rapuh dan lemah. Semua manusia dihadapkan kepada Allah untuk diadili dan dihisab amal baik dan amal buruk mereka, dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi.

