v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 79 - Surat Al-Baqarah (Sapi)
البقرة
Ayat 79 / 286 •  Surat 2 / 114 •  Halaman 12 •  Quarter Hizb 2 •  Juz 1 •  Manzil 1 • Madaniyah

فَوَيْلٌ لِّلَّذِيْنَ يَكْتُبُوْنَ الْكِتٰبَ بِاَيْدِيْهِمْ ثُمَّ يَقُوْلُوْنَ هٰذَا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ لِيَشْتَرُوْا بِهٖ ثَمَنًا قَلِيْلًا ۗفَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا كَتَبَتْ اَيْدِيْهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا يَكْسِبُوْنَ

Fawailul lil-lażīna yaktubūnal-kitāba bi'aidīhim ṡumma yaqūlūna hāżā min ‘indillāhi liyasytarū bihī ṡamanan qalīlā(n), fawailul lahum mimmā katabat aidīhim wa wailul lahum mimmā yaksibūn(a).

Celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri), kemudian berkata, “Ini dari Allah,” (dengan maksud) untuk menjualnya dengan harga murah. Maka, celakalah mereka karena tulisan tangan mereka dan celakalah mereka karena apa yang mereka perbuat.

Makna Surat Al-Baqarah Ayat 79
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Akibat perbuatan itu, maka celakalah dan binasalah orang-orang Yahudi dan yang selain mere ka yang menulis kitab Taurat atau lainnya dengan tangan mereka sendiri, kemudian berkata dengan penuh kebohongan, “Ini adalah kitab suci yang datang dari Allah.” Mereka melakukan itu dengan maksud untuk menjualnya dengan harga murah, yaitu kesenangan dunia yang murah dengan cara menukar yang murah itu dengan sesuatu yang mahal, yaitu kebenaran. Maka celakalah mereka akibat perkataan dusta mereka tentang Allah, karena tulisan tangan mereka itu penuh kebohongan, penyelewengan, dan penyim pangan, dan celakalah mereka karena apa, yakni kebohongan, yang mereka perbuat dengan memalsukan dan mengubah ayat untuk kepentingan dan keuntungan sesaat, dan celakalah mereka karena harta yang mereka peroleh dari perbuatan mereka itu.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Pada ayat ini dijelaskan siapa orang-orang yang terlibat dalam pemalsuan kitab suci, yaitu mereka yang menyesatkan dengan mengada-adakan dusta terhadap Allah dan memakan harta orang lain dengan tidak sah. Orang-orang yang bersifat seperti itu akan celaka terutama pendeta mereka yang menulis kitab Taurat dengan menuruti kemauan sendiri, kemudian mengatakan kepada orang awam, bahwa inilah Taurat yang sebenarnya. Mereka berbuat begitu untuk mendapatkan keuntungan duniawi seperti pangkat, kedudukan, dan harta benda.

Diterangkan bahwa keuntungan yang mereka ambil itu amat sedikit dibanding dengan kebenaran yang dijualnya yang sebenarnya sangat mahal dan tinggi nilainya. Kemudian Allah mengulangi ancaman-Nya terhadap perbuatan pendeta Yahudi itu, bahwa kepada mereka akan ditimpakan siksaan yang pedih.

Pendeta-pendeta Yahudi yang menulis Taurat itu melakukan tiga kejahatan, yaitu:

1. Menyembunyikan sifat-sifat Nabi saw yang disebut dalam Taurat.

2. Berdusta kepada Allah.

3. Mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak sah.

Para pendeta itu berkata, "Kitab ini dari Allah." Padahal Kitab itu sama sekali bukan dari Allah. Kitab tersebut justru menghambat manusia untuk memperhatikan Kitab Allah dan petunjuk-petunjuk yang ada di dalamnya. Perbuatan itu hanya dilakukan oleh:

1. Orang yang memang keluar dari agama, yang sengaja merusak agama dan menyesatkan pengikut-pengikutnya. Ia memakai pakaian agama dan menampakkan diri sebagai orang yang mengadakan perbaikan untuk menipu manusia agar orang-orang tersebut menerima apa yang dia tulis dan apa yang dia katakan.

2. Orang yang sengaja menakwilkan dan sengaja membuat tipu muslihat agar mudah bagi manusia menyalahi agama. Orang ini berbuat demikian untuk mencari harta dan kemegahan.

Isi Kandungan Kosakata

Qaswah قَسْوَةٌ (al-Baqarah/2: 74)

Qaswah artinya keras. Benda-benda yang keras adalah seperti batu, besi atau baja. Tetapi besi atau baja masih dapat dilunakkan dan diubah bentuknya, setelah dipanaskan lebih dahulu. Sedangkan batu kecuali kasar dan keras, juga tidak dapat dibikin lunak atau diubah bentuknya kecuali dengan memotong dan memahatnya. Meskipun begitu jika batu kejatuhan air terus-menerus dapat menjadi berlubang, bahkan ada batu yang mengeluarkan mata air atau menjadi aliran sungai. Orang Yahudi digambarkan Allah dalam ayat ini sebagai orang yang hatinya mengeras seperti batu, bahkan lebih keras dari batu. Hal ini menunjukkan bahwa orang Yahudi sangat sulit diatur, tidak pernah taat pada ketentuan dan hanya mengikuti kemauan mereka saja.