v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 5 - Surat Al-Baqarah (Sapi)
البقرة
Ayat 5 / 286 •  Surat 2 / 114 •  Halaman 2 •  Quarter Hizb 1 •  Juz 1 •  Manzil 1 • Madaniyah

اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Ulā'ika ‘alā hudam mir rabbihim wa ulā'ika humul-mufliḥūn(a).

Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Makna Surat Al-Baqarah Ayat 5
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Mereka yang mempunyai ciri-ciri sebagaimana disebutkan itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, berada pada posisi yang sangat mulia dan agung, sebab mereka menaati semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya, dan hanya mereka itulah orang-orang yang beruntung memperoleh apa yang mereka inginkan, yaitu kebahagiaan hidup di dunia dan keselamatan hidup di akhirat dengan dimasukkan ke dalam surga dan terbebas dari neraka.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Kelima: Beriman kepada adanya hari akhirat. “Akhirat” lawan dari “dunia”. Akhirat ialah tempat manusia berada setelah dunia ini lenyap. “Beriman akan adanya akhirat” ialah benar-benar percaya adanya hidup yang kedua setelah dunia ini berakhir.

Orang-orang yang mempunyai sifat yang lima di atas adalah orang-orang yang mendapat petunjuk dan bimbingan Allah dan merekalah orang-orang yang akan merasakan hasil iman dan amal mereka di akhirat nanti, mereka memperoleh keridaan Allah dan tempat tinggal mereka di akhirat ialah di surga yang penuh kenikmatan. Di dalamnya mereka menikmati kebahagiaan yang abadi.

Isi Kandungan Kosakata

Al-Muttaqīn اَلْمُتَّقِيْن َ (al-Baqarah/2: 2).

Kata al-muttaqīn adalah isim fā‘il dalam bentuk jamak dari kata ittaqā-yattaqī, yang berarti menjaga diri dari segala yang membahayakan. Juga kata taqwa berarti “berjaga-jaga atau melindungi diri dari sesuatu”. Secara etimologi, kata taqwā mengandung pengertian “menjaga diri dari segala perbuatan dosa dengan meninggalkan segala yang dilarang Allah swt dan melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya”.

Al-Qu r’an menyebut orang yang bertakwa dengan muttaqī, jamaknya muttaqīn, yang berarti orang yang bertakwa. Kata al-muttaqīn disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 43 kali, yaitu pada surah al-Baqarah, Āli ‘Imrān, al-Mā’idah, al-A‘rāf, at-Taubah, Hūd, al-Ḥijr, an-Naḥl, Maryam, al-Anbiyā’, an-Nūr, al-Furqān, asy-Syu‘arā’, al-Qaṣaṣ, ṣād, az-Zumar, az-Zukhruf, ad-Dukhān, al-Jāṡiyah, Qāf, aż-Żāriyāt, aṭ-Ṭūr, al-Qalam, al-Ḥāqqah, al-Mursalāt dan an-Naba’. Kata ini digunakan Al-Qur’an untuk:

1. Menggambarkan, bahwa orang-orang bertakwa dicintai oleh Allah dan di akhirat nanti akan diberikan pahala serta tempat yang paling baik yaitu surga, seperti yang diungkapkan dalam surah Āli ‘Imrān/3: 76, aż-Żāriyāt/51: 15 dan ad-Dukhān/44: 51.

2. Menggambarkan bahwa orang-orang yang bertakwa adalah orang-orang yang mendapat kemenangan, seperti yang diungkapkan dalam surah an-Naba’/78:31.

3. Mengga mbarkan bahwa Allah merupakan pelindung (wali) bagi orang-orang yang bertakwa, seperti diungkapkan dalam surah al-Jāṡiyah/45: 19.

4. Menggambarkan bahwa beberapa kisah yang terjadi merupakan peringatan dan teladan bagi orang-orang yang bertakwa, seperti yang diungkapkan dalam surah al-Anbiyā’/21: 48 dan al-Ḥāqqah/69: 48.