v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 41 - Surat Al-Baqarah (Sapi)
البقرة
Ayat 41 / 286 •  Surat 2 / 114 •  Halaman 7 •  Quarter Hizb 1.25 •  Juz 1 •  Manzil 1 • Madaniyah

وَاٰمِنُوْا بِمَآ اَنْزَلْتُ مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَكُمْ وَلَا تَكُوْنُوْٓا اَوَّلَ كَافِرٍۢ بِهٖ ۖ وَلَا تَشْتَرُوْا بِاٰيٰتِيْ ثَمَنًا قَلِيْلًا ۖوَّاِيَّايَ فَاتَّقُوْنِ

Wa āminū bimā anzaltu muṣaddiqal limā ma‘akum wa lā takūnū awwala kāfirim bih(ī), wa lā tasytarū bi'āyātī ṡamanan qalīlā(n), wa iyyāya fattaqūn(i).

Berimanlah kamu kepada apa (Al-Qur’an) yang telah Aku turunkan sebagai pembenar bagi apa yang ada pada kamu (Taurat) dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya. Janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga murah dan bertakwalah hanya kepada-Ku.

Makna Surat Al-Baqarah Ayat 41
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Tuntunan pada ayat di atas dipertegas lagi dengan mengajak mereka memeluk Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Dan berimanlah kamu kepada apa, yakni Al-Qur'an, yang telah Aku turunkan kepada Nabi Muhammad yang membenarkan apa, yakni Taurat, Zabur, dan lain-lain, yang ada pada kamu, dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama, yakni yang paling gigih dan paling keras mengingkari dan kafir kepadanya. Janganlah kamu jual, campakkan, atau tukar ayat-ayat Ku dengan kemegahan duniawi dan dengan harga yang pada hakikatnya murah walaupun tampak mahal, dan bertakwalah hanya kepada-Ku, sebab dengan itu kamu akan dapat menjalankan perintah-Ku dan meninggalkan larangan-Ku, sehingga kamu tidak terjerumus dalam kesesatan.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Dalam ayat ini terdapat dua macam perintah Allah dan dua larangan yang ditujukan kepada Bani Israil, yaitu:

1. Agar mereka beriman kepada Al-Qur’an yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad saw, Rasul terakhir yang diutus Allah kepada seluruh umat manusia.

Walaupun keharusan ini pada hakikatnya telah termasuk dalam perintah Allah yang disebutkan pada ayat yang lalu, yaitu agar mereka memenuhi janji, yang antara lain beriman kepada setiap rasul dan kitab yang dibawanya, namun Allah menegaskan lagi perintah ini secara khusus, untuk menunjukkan bahwa beriman kepada Al-Qur’an itu adalah sangat penting, sebab Al-Qur’an itu membenarkan[8] apa-apa yang telah tercantum dalam kitab suci mereka, yaitu Taurat, dan juga membenarkan kitab-kitab suci yang telah diturunkan Allah kepada nabi-nabi yang sebelumnya. Perintah-perintah yang dibawa Al-Qur’an, antara lain: perintah agar melakukan dakwah, meninggalkan perbuatan-perbuatan keji, baik yang tampak atau pun yang tidak, suruhan untuk berbuat kebajikan, larangan berbuat yang mungkar, dan mempercayai adanya hari akhirat, sebagai hari pembalasan. Hal itu sama dengan apa yang telah diserukan Nabi Musa a.s. kepada mereka, dan juga oleh nabi-nabi sebelumnya, yaitu: mengukuhkan yang hak, memberikan bimbingan kepada semua makhluk serta membasmi kesesatan yang telah mengotori akidah yang benar.

2. Agar mereka jangan tergesa-gesa mengingkari Al-Qur’an sehingga mereka menjadi orang yang pertama-tama mengingkarinya, padahal seharusnya merekalah orang yang mula-mula beriman dengannya, sebab mereka telah lebih dahulu mengetahui hal itu, karena telah diberitakan dalam kitab suci mereka.

3. Agar mereka jangan menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Maksudnya: agar mereka jangan berpaling meninggalkan petunjuk-petunjuk Al-Qur’an untuk mengejar keuntungan yang sedikit, berupa harta atau pun pangkat. Keuntungan-keuntungan yang diharapkan itu adalah kecil sekali, karena dengan demikian mereka tidak akan memperoleh rida Allah, bahkan sebaliknya, mereka akan ditimpa azab-Nya di dunia ini dan di akhirat kelak.

4. Agar mereka bertakwa hanya kepada Allah semata, yaitu dengan beriman kepada-Nya serta mengikuti yang benar, dan meninggalkan kelezatan duniawi apabila ternyata kelezatan duniawi itu menghalangi perbuatan dan pekerjaan untuk mencapai kebahagiaan di akhirat kelak.

Isi Kandungan Kosakata

Banī Isrā’īl بَنِيْ اِسْرَاءِيْلَ (al-Baqarah/2: 40)

Banī adalah bentuk jamak dari ibn (jamak banūn/banīn, dibuang n karena disambungkan dengan kata berikutnya), artinya “anak-anak”. Isra’il dalam bahasa Ibrani terdiri dua kata: isrā artinya “hamba” dan īl artinya “Tuhan”. Jadi Isrā’īl berarti “hamba Tuhan” (‘abd Allāh dalam bahasa Arab). Itu adalah gelar Nabi Yakub a.s. putra Nabi Ishak bin Ibrahim a.s. Jadi “Bani Isra’il” maksudnya adalah anak-anak Nabi Yakub. Jumlah mereka dua belas orang yang menurunkan dua belas suku Bani Isra’il itu. Di dalam Al-Qur’an nama “Bani Isra’il” digunakan untuk umat Nabi Musa a.s. (al-Baqarah/2: 47). Nabi Isa a.s. juga memanggil mereka demikian (aṣ-ṣaff/61: 6), begitu juga Nabi Muhammad saw (al-Baqarah/2: 40). Itu tampaknya untuk menunjukkan bahwa mereka dengan Nabi Muhammad saw sebenarnya satu nenek moyang yaitu Nabi Ibrahim a.s., karena Bani Israil adalah keturunan Nabi Ishak (putra Nabi Ibrahim dari istrinya, Sarah) dan Nabi Muhammad adalah turunan Nabi Isma‘il (putra Nabi Ibrahim dari istrinya yang lain, Hajar). Di dalam Al-Qur’an, mereka juga dipanggil dengan “Ahlul-Kitab”, tampaknya untuk menunjukkan bahwa mereka sebenarnya juga memiliki Kitab Suci (Taurat) yang pokok-pokok ajarannya sama dengan Al-Qur’an (iman kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan, berbuat baik, dan percaya pada Hari Kemudian, tempat mereka akan menerima imbalan perbuatan baik dan ganjaran perbuatan jahat). Kitab Suci itu mereka simpan saja (Āli ‘Imrān/3: 187), mereka ubah-ubah (an-Nisā’/4: 46), dan banyak pula yang mereka sembunyikan (al-An‘ām/6: 91). Oleh karena adanya hubungan darah dan kesamaan pokok-pokok ajaran itu, Nabi Muhammad seharusnya tidak mereka musuhi dan ajaran-ajarannya tidak mereka tolak.