v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 84 - Surat Al-Baqarah (Sapi)
البقرة
Ayat 84 / 286 •  Surat 2 / 114 •  Halaman 13 •  Quarter Hizb 2 •  Juz 1 •  Manzil 1 • Madaniyah

وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ لَا تَسْفِكُوْنَ دِمَاۤءَكُمْ وَلَا تُخْرِجُوْنَ اَنْفُسَكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ ۖ ثُمَّ اَقْرَرْتُمْ وَاَنْتُمْ تَشْهَدُوْنَ

Wa iż akhażnā mīṡāqakum lā tasfikūna dimā'akum wa lā tukhrijūna anfusakum min diyārikum ṡumma aqrartum wa antum tasyhadūn(a).

(Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjianmu (agar) kamu tidak menumpahkan darahmu (membunuh orang) dan mengusir dirimu (saudara sebangsamu) dari kampung halamanmu. Kemudian, kamu berikrar dan bersaksi.

Makna Surat Al-Baqarah Ayat 84
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Bila ayat-ayat yang lalu berkaitan dengan hal-hal yang harus mereka kerjakan, maka ayat ini mengingatkan isi perjanjian menyangkut hal-hal yang harus mereka tinggalkan. Ayat ini memerintahkan lagi; dan ingatlah juga ketika Kami, melalui Nabi Musa, mengambil janji dari leluhur kamu, wahai Bani Israil, “Janganlah kamu menumpahkan darahmu, yakni mem bunuh orang lain tanpa hak, dan jangan pula kamu mengusir dirimu, saudara sebangsa mu, dari kampung halamanmu, apalagi kampung halaman mereka sendiri.” Selanjutnya, mereka juga diingatkan, “Kemudian kamu berikrar di depan umum akan memenuhinya, wahai yang mendengar ayat Al-Qur'an ini dan yang hidup pada masa Nabi Muhammad, dan bersaksi bahwa perjanjian itu memang pernah dilakukan oleh nenek moyang kalian.” Ayat ini mengingatkan dan menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan antarmanusia. Isyarat ini diperoleh dari penggunaan kata “darahmu”, “dirimu sendiri” dan “kampung halamanmu”, padahal yang dimaksud adalah orang lain. Ini karena dalam pandang-an Allah seorang manusia pada hakikatnya merupakan saudara seketu runan manusia yang lain. Dapat juga dikatakan bahwa jika seseorang berbuat buruk kepada orang lain maka pada hakikatnya ia berbuat buruk kepada diri sendiri, seperti dinyatakan dalam Surah al-Hujurat/49: 11.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Dalam ayat ini Allah telah mengambil janji dari Bani Israil agar mereka benar-benar menjauhi pertumpahan darah di antara mereka, dan tidak saling mengusir dari negeri masing-masing. Mereka hendaklah merupakan kesatuan bangsa karena satu agama dan satu keturunan. Masing-masing hendaklah merasa bahwa diri dan darahnya adalah diri dan darah kaumnya.

Ayat ini juga mengandung larangan mengerjakan kejahatan-kejahatan yang dapat dijatuhi hukuman mati (qiṣāṣ), atau pengusiran dari kampung halaman yang berarti “membunuh diri sendiri”. Bilamana mengerjakan suatu kesalahan yang dapat dijatuhi hukuman mati, maka berarti membunuh dirinya sendiri. Pada akhir ayat ini Allah menyatakan bahwa orang Yahudi pada zaman Rasul saw mengaku menerima janji itu, bahkan mereka menjadi saksi atas janji itu.

Isi Kandungan Kosakata

Iḥsān اِحْسَان (al-Baqarah/2: 83)

Iḥsān berasal dari fi‘il atau kata kerja ḥasuna-yaḥsunu masdarnya ḥasanan atau ḥusnan, artinya baik. Mendapat tambahan satu huruf yaitu hamzah menjadi aḥsana-yuḥsinu-iḥsāna n, artinya memperbaiki atau berbuat baik, menjadi fi‘il muta‘addi atau kata kerja transitif (mempunyai objek). Kata iḥsānan pada ayat ini merupakan masdar dari fi‘il amar yang dibuang, asalnya aḥsinū bil wālidaini iḥsānan, sehingga peranan masdar ini menjadi penguat dari fi‘il amar yang dibuang tersebut. Maksudnya adalah agar mereka betul-betul berbuat baik kepada kedua orang tua selama mereka hidup, begitu juga setelah mereka meninggal dunia dengan cara melaksanakan pesan-pesan mereka dan bersilaturahmi dengan sanak kerabat dan teman baik mereka, serta mendoakan mereka di alam kubur. Dalam ayat ini Allah memperingatkan Bani Israil supaya beribadah (taat) hanya kepada Allah, berbuat baik terhadap kedua orang tua, karib kerabat, menyayangi anak-anak yatim, orang miskin, berkata dengan orang lain secara baik-baik. Hal ini adalah tuntunan agama yang memiliki aspek sosial yang tinggi.