v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 59 - Surat Al-Baqarah (Sapi)
البقرة
Ayat 59 / 286 •  Surat 2 / 114 •  Halaman 9 •  Quarter Hizb 1.5 •  Juz 1 •  Manzil 1 • Madaniyah

فَبَدَّلَ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِيْ قِيْلَ لَهُمْ فَاَنْزَلْنَا عَلَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا رِجْزًا مِّنَ السَّمَاۤءِ بِمَا كَانُوْا يَفْسُقُوْنَ ࣖ

Fabaddalal-lażīna ẓalamū qaulan gairal-lażī qīla lahum fa anzalnā ‘alal-lażīna ẓalamū rijzam minas-samā'i bimā kānū yafsuqūn(a).

Lalu, orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (perintah lain) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Maka, Kami menurunkan malapetaka dari langit kepada orang-orang yang zalim itu karena mereka selalu berbuat fasik.

Makna Surat Al-Baqarah Ayat 59
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Setelah mengenyam berbagai kenikmatan itu, ternyata Bani Israil tetap ingkar kepada Allah. Sebagai balasan dari beragam anugerah tersebut, lalu orang-orang yang zalim itu bahkan mengganti perintah Allah yang disyariatkan untuk kebaikan mereka dengan mengerjakan sesuatu yang justru tidak diperintahkan kepada mereka. Di antara perbuatan yang mereka lakukan adalah mengganti perintah sujud dengan mengangkat kepala, tunduk sebagai bukti ketaatan dengan pembangkangan, dan rendah hati dengan sikap angkuh serta sombong. Maka, akibat dari keingkaran dan kesombongan ini, Allah menegaskan, “Kami, melalui para malaikat atau bencana, turunkan malapetaka yang merupakan siksa yang amat pedih dari langit yang datangnya tidak terduga kepada orang-orang yang zalim itu.” Hal yang sedemikian ini karena mereka selalu berbuat fasik, yaitu tidak pernah bersyukur dan selalu menyiratkan pembangkangan dan kesombongan.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Dalam ayat ini diterangkan, bahwa Bani Israil tidak mau melaksanakan perintah dan petunjuk-petunjuk Allah, bahkan sebaliknya mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perintah-perintah tersebut, seolah-olah mereka tidak mengakui adanya segala perintah itu. Mereka mengatakan bahwa hal-hal sebaliknyalah yang diperintahkan kepada mereka. Demikianlah orang yang fasik dengan mudah memutarbalikkan kenyataan. Orang-orang yang durhaka senantiasa menyalahi perintah, apabila mereka ditugaskan melakukan pekerjaan yang terasa berat bagi mereka.

Pada akhir ayat ini dijelaskan bahwa karena sikap mereka yang ingkar dan tidak mematuhi perintah itu, Allah menurunkan azab kepada mereka. Dalam ayat ini tidak dijelaskan macam azab yang diturunkan itu. Allah menguji Bani Israil dengan bermacam-macam cobaan setiap kali mereka melakukan kefasikan dan kezaliman.

Isi Kandungan Kosakata

al-Qaryah اَلْقَرْيَةٌ (al-Baqarah/2: 58)

Al-qaryah secara bahasa berasal dari kata kerja qarā-yaqrī yang maknanya “berkumpul” atau “mengumpulkan”. Al-qaryah diartikan sebagai kumpulan manusia, suatu kota yang menyeluruh, atau tempat berkumpulnya sesuatu. Dalam pengertian sehari-hari, al-qaryah diberi makna sebagai desa atau negeri. Yang dimaksud dengan al-qaryah dalam ayat ini adalah Baitulmakdis, yang oleh orang Yahudi dinamakan Yerusalem lama. Kawasan ini merupakan suatu daerah yang subur yang dipenuhi oleh hasil bumi yang melimpah. Keadaan yang demikian diisyaratkan oleh kelanjutan dari ayat ini (al-qaryah) yang menunjukkan betapa subur tanah negeri itu dan betapa banyak dan terpencar hasil buminya, sehingga mereka dipersilahkan untuk menikmati produk yang banyak itu di mana saja yang masih termasuk kawasan ini. Demikian keadaan yang sesungguhnya dengan negeri (al-qaryah) yang dimaksud, yaitu Baitulmakdis dan daerah-daerah di sekitarnya. Kondisi yang demikian tetap seperti yang diungkap Al-Qur’an sampai saat ini. Sebagai tambahan, kemungkinan besar karena keadaannya yang subur di tengah-tengah gurun pasir yang gersang dan tandus, negeri ini selalu menjadi rebutan berbagai suku bangsa sejak zaman dahulu hingga sekarang.