وَلِسَانًا وَّشَفَتَيْنِۙ
Wa lisānaw wa syafatain(i).
lidah, dan sepasang bibir,
Dan lidah dan sepasang bibir untuk memungkinkannya mencecap, berbicara, dan memberi penjelasan kepada orang lain,
Allah selanjutnya bertanya mengenai orang itu, “Tidakkah Kami beri ia dua mata?” Artinya, untuk dapat mencari kekayaan, ia perlu dua mata, lalu siapakah yang memberinya dua mata itu bila bukan Allah? Untuk mencari rezeki ia perlu berbicara, lalu siapakah yang telah memberinya lidah dan dua bibir untuk mampu bicara? Dalam membesarkannya, ia telah menyusu pada kedua susu ibunya, siapakah yang telah menyediakan air susu ibunya itu bila bukan Allah? Dengan demikian, keberhasilannya adalah karena bantuan dan kasih sayang Allah. Oleh karena itu, ia tidak perlu menyombongkan dirinya karena hartanya.
Di samping itu, mata, lidah, dan nafsu adalah nikmat Allah kepadanya yang tiada taranya. Ia akan bertemu dengan dua jalan yang disediakan Allah, yaitu jalan yang benar dan jalan yang salah. Ia perlu menggunakan mata, lidah, dan nafsu itu untuk jalan yang diridai oleh Allah.
1. Al-‘Aqabah الْعَقَبَة (al-Balad/90: 11)
Kata ‘aqabah secara harfiah berarti jalan di pegunungan, atau jalan yang mendaki lagi sukar. Kata ini diambil dari kata ‘aqibu kulli syai' yang berarti bagian akhir dari segala sesuatu. Ada beberapa riwayat mengenai makna kata ini. Kata ‘aqabah menurut riwayat Ibnu ‘Umar berarti sebuah gunung di neraka Jahanam; menurut riwayat Ka‘b al-Ahbar berarti tujuh puluh anak tangga di neraka Jahanam; menurut riwayat Qatādah berarti jalan di pegunungan yang terjal dan sulit. Maksudnya, umat Islam diperintahkan untuk melewati akibat-akibat yang sulit itu dengan cara berbuat taat kepada Allah.
2. Żī Masgabah ذِيْ مَسْغَبَةٍ (al-Balad/90: 14)
Kata żī berarti yang memiliki. Dan kata masgabah berarti paceklik. Ia adalah maṣdar dari kata sagaba yang berarti lapar. Menurut pendapat lain, artinya adalah lapar yang disertai letih. Makna ini senada dengan seluruh riwayat. Di dalam ayat ini kita diperintahkan untuk memberi makan pada hari ketika terjadi makanan menjadi sesuatu yang berharga.

