v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
Ayat 32 - Surat Al-‘Ankabūt (Laba-Laba)
العنكبوت
Ayat 32 / 69 •  Surat 29 / 114 •  Halaman 400 •  Quarter Hizb 40.75 •  Juz 20 •  Manzil 5 • Makkiyah

قَالَ اِنَّ فِيْهَا لُوْطًا ۗقَالُوْا نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَنْ فِيْهَا ۖ لَنُنَجِّيَنَّهٗ وَاَهْلَهٗٓ اِلَّا امْرَاَتَهٗ كَانَتْ مِنَ الْغٰبِرِيْنَ

Qāla inna fīhā lūṭā(n), qālū naḥnu a‘lamu biman fīhā, lanunajjiyannahū wa ahlahū illamra'atahū kānat minal-gābirīn(a).

Dia (Ibrahim) berkata, “Sesungguhnya di kota itu ada Lut.” Mereka berkata, “Kami lebih tahu siapa yang ada di kota itu. Kami pasti akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya, kecuali istrinya. Dia termasuk (orang-orang kafir) yang tertinggal.”

Makna Surat Al-‘Ankabut Ayat 32
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Nabi Ibrahim berkata kepada para malaikat, “Sesungguhnya di kota itu ada Nabi Lut, seorang hamba Allah yang taat kepada-Nya. Semoga ia tidak terkena dampak buruk siksa itu, atau semoga dengan keberadaannya di sana siksa Allah dapat ditangguhkan.” Mereka para malaikat utusan Allah berkata, “Kami lebih mengetahui daripada engkau tentang siapa yang ada di kota itu; siapa yang wajar diselamatkan dan siapa yang akan terkena siksa. Tidak perlu khawatir, Kami pasti akan menyelamatkan dia beserta keluarganya dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya yang tidak beriman. Isterinya termasuk orang-orang yang tertinggal dan akan dibinasakan.”

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Ibrahim merasa khawatir dan cemas akan nasib Lut, karena Lut mungkin akan turut hancur bersama mereka. Oleh karena itu, ia mengingatkan hal ini kepada mereka yang ditugaskan Allah itu. Ibrahim berkata, “Hai malaikat, di sana ada seorang utusan Allah bernama Lut. Dia bukan termasuk orang yang aniaya kepada dirinya, bahkan ia seorang rasul yang beriman dan taat kepada-Nya.” Malaikat itu menjawab, “Ya kami sudah memakluminya, dan Lut bukan termasuk dalam golongan orang yang jahat itu. Akan tetapi, istrinya termasuk orang yang tetap akan disiksa, karena turut membenarkan kaum Lut atas kekafiran, kezaliman, dan perbuatan-perbuatan keji mereka.

Isi Kandungan Kosakata

Ḍāqa bihim żar’an ضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا (al-’Ankabūt/29: 33)

Kata ḍāqa mengikuti pola ḍāqa-yaḍīqu-ḍīqan yang berarti sempit. Kata żar’an terambil dari kata żara’a aṡ-ṡauba yang berarti mengukur baju dengan hasta. Jadi, kata żar’un atau żirā’un berarti sesuatu yang dibuat untuk mengukur. Maksudnya adalah anggota tubuh antara siku hingga ujung jari. Darinya diambil kata żari’ah yang berarti waṣīlah atau sarana. Darinya juga terambil kalimat żara’a al-ba’iru yadāhu yang berarti unta itu memanjang-kan langkahnya saat berjalan. Selain itu, kata żar’an juga memiliki makna majazi, yaitu kemampuan atau kekuatan, dan inilah yang dimaksud di dalam ayat ini. Jadi, makna harfiah dari ḍāqa bihim żar’an adalah ḍāqa żar’uhu bihim atau hastanya sempit karena mereka. Dan yang dimaksud sebenarnya dari lafal tersebut adalah Nabi Lut merasa tidak mampu melindungi tamu-tamunya yang berwajah tampan itu dari gangguan kaumnya yang suka berbuat nista, yaitu homoseksual, sehingga hatinya juga menjadi gelisah dan dadanya terasa sempit.