يَوْمَ يَغْشٰىهُمُ الْعَذَابُ مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ اَرْجُلِهِمْ وَيَقُوْلُ ذُوْقُوْا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
Yauma yagsyāhumul-‘ażābu min fauqihim wa min taḥti arjulihim wa yaqūlu żūqū mā kuntum ta‘malūn(a).
pada hari (ketika) azab menutupi mereka dari atas dan dari bawah kakinya. (Allah) berfirman, “Rasakanlah (balasan) apa yang selama ini kamu kerjakan!”
Demikianlah gambaran azab bagi orang-orang kafir, yaitu pada hari ketika azab menutup dan menimpa mereka dari atas dan dari bawah kaki mereka, bahkan dari segala arah. Dan Allah berkata kepada mereka, “Rasakanlah azab ini sebagai balasan atas apa yang telah kamu kerjakan, berupa kekafiran dan kemusyrikan!”
Ayat ini menerangkan bagaimana api neraka itu membakar orang-orang kafir di akhirat nanti. Seluruh bagian tubuh mereka akan merasakan azab, sejak dari ubun-ubun sampai ke ujung-ujung jari kaki, sejak dari bagian-bagian tubuh yang kelihatan sampai ke yang tidak kelihatan. Mereka akan diselubungi oleh azab dari segala penjuru, dari atas dan dari bawah, serta dari samping kanan dan kiri. Dalam keadaan demikian, kepada mereka dikatakan, “Rasakanlah olehmu pada hari ini azab yang dijanjikan itu, sebagai akibat perbuatan-perbuatanmu dahulu.”
Pada ayat-ayat yang lain dijelaskan bagaimana api neraka itu meliputi orang-orang kafir. Allah berfirman:
لَهُمْ مِّنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَّمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍۗ وَكَذٰلِكَ نَجْزِى الظّٰلِمِيْنَ ٤١ (الاعراف)
Bagi mereka tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). (al-A‘rāf/7: 41)
Firman-Nya juga:
لَهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ ظُلَلٌ مِّنَ النَّارِ وَمِنْ تَحْتِهِمْ ظُلَلٌ ۗ
Di atas mereka ada lapisan-lapisan dari api dan di bawahnya juga ada lapisan-lapisan yang disediakan bagi mereka. (az-Zumar/39: 16)
Bagtah بَغْتَة (al-’Ankabut/29: 53).
Kata bagtah dalam Al-Qur’an terulang tidak kurang dari 13 kali. Kata bagtah dalam setiap penggunaannya diletakkan sebagai maf’ūl mutlak, yang artinya “dengan tiba-tiba”. Banyak hal yang bisa terjadi atau datang secara tiba-tiba, misalnya kiamat, azab, ajal, dan lain-lain. Dalam hubungan ayat ini, kata bagtah disebut untuk menggambarkan bahwa azab yang diminta mereka agar disegerakan itu bisa datang secara tiba-tiba (terasa mendadak). Umumnya kejadian yang menimbulkan ketakutan dan kecemasan terjadi atau datang secara mendadak, karena kejadiannya bukan merupakan hasil kompromi antara Allah dengan makhluk-Nya (manusia), tetapi semata-mata hasil keputusan Allah sendiri, dan atas dasar kekuasaan-Nya.

