وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرٰىۖ
Wa nuyassiruka lil-yusrā.
Kami akan melapangkan bagimu jalan kemudahan (dalam segala urusan).
Dan Kami akan menuntunmu dan memudahkan bagimu ke jalan kemudahan. Kami mudahkan langkahmu menuju kemudahan, seperti menjalankan syariat Islam, mengemban risalah, serta mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa Ia akan memberi Nabi-Nya taufik kepada jalan yang mudah, yang membawa kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dialah yang memberinya agama yang mudah diterima jiwa dan tidak sukar dipahami oleh akal.
Al-Yusrā اَلْيُسْرَى (al-A‘lā/87: 8)
Al-Yusrā menjadi sifat dari lafaz yang terbuang, asalnya “al-fi‘lah al-yusrā” yaitu jalan, keadaan yang mudah. Akar katanya adalah (yā’-sīn-rā’) yang artinya berkisar pada dua hal, pertama: terbukanya sesuatu dan enteng, ringan, mudah, gampang. Lawannya “al-‘usrā” artinya sukar. Kedua: kiri seperti anggota badan sebelah kiri. Ayat ini menggambarkan bahwa orang yang menginfakkan hartanya kepada orang lain, bertakwa atau menjauhkan diri dari hal hal yang terlarang, membenarkan akan adanya surga, atau janji Allah kepada orang yang berbuat baik dengan pahala, maka orang seperti ini akan dimudahkan oleh Allah melakukan hal-hal yang akhirnya mendapatkan rida dari Allah swt.

